Mohon tunggu...
Yohanes Anjaya
Yohanes Anjaya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

"Everyone Can Do It"

23 Oktober 2017   23:07 Diperbarui: 23 Oktober 2017   23:28 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa bisa berbeda beda  karena berbedaan  seseorang dalam melakukan kegiatan sehari hari terutama dengan memacu paru paru. Jika di bandingkan saya sebagai seorang pelajar yang kegiatan sehari hari tidak terlaliu memacu paru paru dan Cristiano Ronaldo sebagai atlit sepak bola yang kegiatan sehari harinya memacu paru paru jelas sangat bisa di bedakan kapasitas VO2Max yang di miliki oleh Christiano Ronaldo lebih besar dari pada yang saya miliki begitu pula denga kadar kekuatan otot kaki setiap orang juga berbeda beda.

Menurut Direktur Slim Health, Sports Therapy Rumah Sakit Mitra Kemayoran Jakarta, dokter Michael Triangto, kekuatan betis terletak pada otot gastrocnemius (bagian belakang yang membesar). Betis yang kuat bercirikan gastrocnemius yang besar. Gastrocnemius ini diperlukan untuk mendukung fungsi-fungsi betis, yakni mengangkat tumit, melompat, memperkuat kaki agar tidak mudah capek, dan berjalan ataupun berlari.  

"Karena massa otot lebih banyak di situ (gastrocnemius), bagi yang menginginkan kekuatan otot betis, harus melatih gastrocnemius-nya menjadi lebih besar," kata spesialis kedokteran olahraga ini. Namun, untuk melatih gastrocnemius, kita juga harus meminta bantuan kepada otot soleus, dari bagian bawah hingga sedikit di atas tumit. Tanpa peran serta soleus, tumit tak akan terangkat dan latihan kekencangan betis tak akan sukses". Bisa dilihat rata rata atlit memiliki betis yang kekar, berbentuk dan keras jika di bandingkan dengan saya yang seorang pelajar tidak memiliki betis yang berbentuk ataupun kuat seperti atlit atlit pada umumnya

Semua faktor fisik yang ada akan saya ringkas dalam point point yang akan saya tulis di bawah ini
* -VO2Max setiap manusia. berbeda beda , ada yang tinggi(biasanya atlit) dan ada yang rendah(orang biasa)
* -Kadar kekuatan otot kaki setiap manusia berbeda beda , ada yang kuat (biasanya atlit) dan ada yang lemah (orang biasa)
* -Metabolisme setiap manusia berbeda beda
* -Kemampuan fisik setiap manusia berbeda-beda

Inti dari topic essay ini adalah saya selaku penulis setuju akan sesungguhnya seorang normal memiliki kemampuan lari marathon dengan baik seperti kebanyakan yang memiliki kemampuan berlari marathon dengan cepat.Dari keempat point yang saya tuliskan di atas semuanya yang memiliki kapasitas yang lebih tinggi adalah atlit namun sebenarnya atlit itu sendiri berasal dari orang biasa yang berarti tidak menutup kemungkinan kita yang sebagai orang biasa untuk bisa menjadi seperti mereka ataupun lebih. Dan kembali lagi dari mental kita untuk berlatih ataupun niat kita untuk bisa menjadi seperti mereka (atlit).

Kesimpulanya adalah dari dua dasar untuk kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu perlombaan marathon  adalah  jika dari sisi mental sesorang akan bisa menyelesaikan suatu perlombaan jika mempunyai mental yang kuat namun bukan berarti akan secepat seseorang yang memiliki mental dan fisik yang mendukung atau kuat hal itu sebaliknya juga terjadi jika kita hanya punya fisik yang kuat namun tidak di mentalnya. Untuk mudahnya mental adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu perlombaan marathon bukan kemampuan untuk menyamai kecepatan atlit marathon . 

Namun atlit marathon sendiri pasti memiliki mental dan fisik yang sama sama baiknya. Rata rata atlit marathon sanggup menempuh 42 Km dalam rentan waktu 2 jam sampai 2,5 jam sedanngkan orang biasa atau umum rata rata dengan rentan waktu 4 sampai 7 jam . Dari sini mengapa saya bisa setuju jika orang biasa memiliki potensi yang sama seperti atlit marathon , karena semua itu bisa dilatih dan kita semua tau jika atlit juga berasal dari orang biasa namun dia berlatih sehingga menjadi atlit dan tidak menutup kemungkinan kita untuk bisa menjadi mereka karena kita memiliki potensi dasar yang sama sebagai manusia , tergantung dari bagaimana cara kita untuk memprosesnya sabagaimana menjadi bisa.

Sekian dari artikel saya semoga bisa menambah wawasan dari pembaca pembaca laman saya di Kompasiana . Terima kasih

Sangat berterima kasih untuk Feriawan Sutikno selaku narasumber saya ,dan juga atlet marathon professional
Bagi yang ingin melihat profilnya : https://www.instagram.com/feriawan168/

Sumber refrensi
http://www.sekolahsepakbola.com/mengenal-vo2max
https://gaya.tempo.co/read/477973/agar-seindah-betis-beckham
https://id.wikipedia.org/wiki/Maraton
http://www.gudangbiologi.com/2015/06/materi-sistem-gerak-pada-manusia.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun