Mohon tunggu...
Leanita W
Leanita W Mohon Tunggu... -

full-time dreamer!!! a traveler who loves coffee, rain, books, literature, art and writing... :))

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pulang

8 April 2011   14:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:00 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Aku sudah lupa untuk berhitung berapa kali kau mengatakan hal yang sama," sindirnya. Aku bergeming, sedikitpun tak memalingkan muka. Tapi aku bisa memastikan satu hal, garis wajahnya pasti mengeras dengan sorot mata yang menandakan naiknya emosi. Dan aku benci itu.

"Kau berkata, kau bangga bisa menjadi bagian dari sejarah mereka. Tapi kau melupakan sesuatu."

Ucapannya beberapa hari yang lalu masih berdengung jelas di telingaku. Dan entah mengapa, hal itu justru membuatku semakin sakit. Sekalipun dia menjadi bagian di sana, perannya seolah tak terlihat. Dan sepuluh tahun dari sekarang, orang hanya akan tahu namanya sebagai satu dari kebanyakan yang ada di sana.

Derap langkahnya terdengar mendekat. Aku menahan nafas. Seharusnya perdebatan ini tak perlu terjadi. Dia punya hak untuk memandang sesuatu dari sisi yang berbeda denganku.

"Saat aku kecil ayahku pernah berkata, lebih baik menjadi harimau di kandang keledai daripada menjadi keledai di kandang harimau. Mungkin kau bisa menarik kesimpulan sendiri."

Kupejamkan mata setelah selesai kukatakan itu. Dia pasti mengerti.

***

"Kenapa?"

Dia mendongak. Dari tatapannya yang sayu, aku tahu dia tengah berpikir. Ada sesuatu hal yang membebani pikirannya.

"Aku baik-baik saja."

"Kau tahu..." aku mengambil nafas sejenak, membiarkan udara sore itu memenuhi rongga paru-paruku. "Setiap kau berkata kau baik-baik saja, aku selalu merasa ada sesuatu yang tidak beres."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun