Belakangan ini Bangsa Indonesia sedang ramai membicarakan tim nasional Indonesia yang akan melawan Arab Saudi besok, 23 Maret 2013. Banyak yang membahas formasi ideal timnas, ada juga yang membahas tentang carut marutnya kepengurusan PSSI setelah KLB, dan juga mungkin payahnya manajemen timnas yang gonta-ganti pelatih. Meskipun begitu, telah dipilih 28 pemain oleh Rahmad Darmawan dan kedua asistennya, Jacksen F. Tiago dan Yeyen Tumena, ada yang puas dan ada yang tidak. Ada yang mengatakan, “Wah, ini baru timnas beneran, optimis menang nih” dan komentar lain yang bernada negatif semisal, “Gimana ya nasib timnas titipan para mafia ini?” Tanggapan boleh beragam, namun mau tidak mau, siap tidak siap tim kita ini toh tetap akan menghadapi Arab Saudi besok. Kita hanya bisa memaksimalkan waktu persiapan yang lumayan mepet ini untuk menyempurnakan tim yang sudah ada. Menurut saya, Stadion Utama Gelora Bung Karno nanti pasti disesaki penonton pada saat pertandingan. Jelas sekali, masyarakat telah rindu aksi perlawanan pemain timnas yang menawan seperti AFF 2010 lalu, atau saat lawan Turkmenistan lalu. Sekarang ini tim yang akan berlaga dianggap berisikan pemain-pemain terbaik tanah air yang, tentunya, berasal dari kompetisi ISL. Masyarakat mempunyai ekspektasi yang melambung tinggi, rasa optimis bakal mengalahkan Arab Saudi, setidaknya itu berlaku untuk sebagian besar masyarakat Indonesia. Ada juga yang merasa hasil imbang sudah cukup baik, mengingat betapa superiornya Arab Saudi atas Indonesia dan peringkat FIFA yang terpaut cukup jauh.
Pendapat saya sendiri, tidak boleh lagi ada alasan bila nanti Indonesia kalah (lagi). Saya tahu bahwa pemain timnas sekarang lebih bagus skill-nya dibanding saat melawan Iraq di matchday pertama kualifikasi, masyarakat menganggap bahwa tim kita berpotensi menang melawan Arab, namun tidak bagi saya. Bagi saya, menang adalah harga mati. Mengapa? Ingatlah gaya bermain timnas saat melawan Iraq, kickoff, bola dioper ke belakang, dipress pemain lawan, nggak berani umpan pendek, long ball ke depan, pemain depan kita dikepung pemain Iraq, bola putus, Iraq balik menyerang. Begitu kita berhasil merebut bola, pemain kita dipress lagi, nggak berani umpan pendek, long pass ke depan, dan hasilnya mudah ditebak, kalah duel udara dan Iraq balik menyerang. Hal itu terus diulang-ulang, memang jarang-jarang kita bisa menang duel udara, saat itu bola langsung dioper ke Andik, Andik lari, tidak ada satupun pemain yang bantu, akhirnya ditekel 25 meter jauhnya dari kotak penalti dan Andik jatuh, Iraq balik menyerang. Bahkan saat serangan balik pun juga selalu begitu, kirim ke Andik, Andik lari, Andik dikepung, ditekel, jatuh, Iraq balik menyerang. Untung kita “hanya” dikalahkan 1-0, hasil super bagus untuk cara bermain seperti itu. Kali ini, (katanya) pemain timnas sudah yang terbaik, bahkan pelatihnya pun dari 2 tim penguasa klasemen ISL, RD dari Arema, peringkat 2 dengan catatan gol paling produktif, dan JFT dari Persipura, peringkat 1 dengan catatan paling sedikit kemasukkan gol (hanya 4!). Dengan “kemewahan” skuat timnas kali ini, adalah harga mati kemenangan itu. Apalagi melihat bahwa kita bermain di kandang dan menghadapi tim yang secara peringkat lebih rendah dari Iraq (Arab Saudi peringkat 106 sedangkan Iraq peringkat 94). Jika kita kalah (lagi), apalah bedanya dengan timnas yang dulu, timnas IPL “buangan” yang tidak ada yang mau menonton pertandingannya. Sama saja! Berarti koar-koar bahwa pemain ISL lebih baik, bla, bla... Itu semua hanya omong kosong! Jika memang timnas kali ini menang, itu adalah suatu kewajaran, memang sudah seharusnya demikian.
OK, mari kita lupakan sejenak semua tulisanku tadi, mari kita sekarang melihat peluang timnas Indonesia melalui hitung-hitungan kecil di bawah ini:
Perbandingan Arab Saudi vs Indonesia (per 22 Maret 2013)
Arab Saudi
Peringkat FIFA (poin): 106 (327)
Peringkat ELO (poin): 85 (1493)
Menang-kalah-seri: 278-165-138
Gol per pertandingan: 1,55
Kebobolan per tanding: 1,07
5 pertandingan terakhir:
-Malaysia vs Arab Saudi 4 – 1
-Arab Saudi vs RRC 2 – 1
-Kuwait vs Arab Saudi 1 – 0
-Yaman vs Arab Saudi 0 – 2
-Arab Saudi vs Iraq 0 – 2
Indonesia
Peringkat FIFA (poin): 166 (121)
Peringkat ELO (poin): 149 (1225)
Menang-kalah-seri: 220-277-125
Gol per pertandingan: 1,57
Kebobolan per tanding: 1,70
5 pertandingan terakhir:
-Iraq vs Indonesia 1 – 0
-Yordania vs Indonesia 5 – 0
-Malaysia vs Indonesia 2 – 0
-Indonesia vs Singapura 1 – 0
-Indonesia vs Laos 2 – 2
Ini analisis saya jika seandainya:
1.Indonesia menang dengan skor berapapun
Peringkat FIFA Indonesia naik 20 setrip ke peringkat 146 dengan kenaikan poin 51
Peringkat FIFA Arab Saudi turun 7 setrip ke peringkat 113 dengan penurunan poin 25
2.Indonesia menang dengan selisih 1 gol (1-0, 2-1, 3-2, 4-3, dst)
Peringkat ELO Indonesia naik 5 setrip ke peringkat 144 dengan kenaikan poin 29
Peringkat ELO Arab Saudi turun 8 setrip ke peringkat 93 dengan penurunan poin 33
3.Indonesia menang dengan selisih 2 gol (2-0, 3-1, 4-2, dst)
Peringkat ELO Indonesia naik 10 setrip ke peringkat 139 dengan kenaikan poin 44
Peringkat ELO Arab Saudi turun 13 setrip ke peringkat 98 dengan penurunan poin 49
4.Indonesia dan Arab Saudi seri (0-0, 1-1, 2-2, 3-3, dst)
Peringkat FIFA Indonesia naik 4 setrip ke peringkat 162 dengan kenaikan poin 14
Peringkat FIFA Arab Saudi turun 6 setrip ke peringkat 112 dengan penurunan poin 18
Peringkat ELO Indonesia tetap di peringkat 149 dengan kenaikan poin 9
Peringkat ELO Arab Saudi turun 5 setrip ke peringkat 90 dengan penurunan poin 13
5.Indonesia kalah...
Tidak akan saya hitung, kan sudah saya bilang, HARUS MENANG
Kemungkinan klasemen akhir
1. Indonesia menang 1-0
Indonesia tetap juru kunci, Arab Saudi tetap juara grup
2. Indonesia menang 2-0, 3-1, 4-2 (margin 2 gol)
Indonesia juara grup, Arab Saudi juru kunci (Wow! Berbalik!)
3. Indonesia menang 2-1
Indonesia peringkat 3, Arab Saudi tetap juara grup
4. Indonesia menang 3-2, 4-3 (margin 1 gol di atas 2-1)
Indonesia runner-up grup, Arab Saudi tetap juara grup
5. Imbang atau kalah
... ... ..... (pikir sendiri!)
Kita doakan saja semoga timnas Indonesia bisa menang dengan margin lebih dari 1 gol! Yah, payah-payah banget paling parah ya imbang lah, tapi intinya harus ada perlawanan sengit dan pantang menyerah, semoga memuaskan publik Indonesia...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H