Mohon tunggu...
Humaniora

Bersama Kita Satu

25 November 2017   20:59 Diperbarui: 25 November 2017   21:34 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita sebagai manusia, memiliki banyak kesamaan dan kemiripan. Kita memiliki suatu cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai. Sehari-hari kita dihabiskan dengan mencari nafkah atau mungkin belajar dengan giat. Kita semua menggunakan waktu luang untuk hal-hal yang kita senangi. Kita semua sebagai manusia, memiliki banyak kesamaan, dan kesamaan dan keserupaan inilah yang  biasanya mendorong persahabatan dan kerja sama. 

Melalui kesamaan, orang dapat membentuk banyak relasi. Akan tetapi, apakah perbedaan dapat menimbulkan efek yang sama? Melalui perbedaan, apakah sebuah relasi dapat terbentuk? Apakah kita dapat membentuk persahabatan dengan orang yang memiliki cara berpikir yang berbeda? Dan bila kita mampu membentuk relasi tersebut, apakah relasi tersebut akan bermanfaat?

Pertanyaan-pertanyaan inilah sangatlah terikat dalam kehidupan kita, dan sangat terikat dengan keberagamaan di Indonesia. Kita bisa mengatakan bahwa banyak masalah-masalah sosial di Indonesia kadangkala sangatlah terikat dengan keberagaman. Oleh karena, itu bagaimanakah keberagaman bisa bermanfaat jika keberagaman justru menimbulkan banyak masalah?

Jika keberagaman menimbulkan masalah, apakah hal tersebut berarti bahwa keberagaman merupakan hal yang tidak baik? Belum tentu. Kita harus menganalisa. Sebenarnya apa yang membuat masalah-masalah ini terjadi? Apakah keberagaman ? Ataukah orang-orang yang berada dalam keberagaman tersebut? Menurut saya, jawabanya adalah yang kedua.

Keberagaman bisa menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat bila orang-orang yang berada dalam keberagaman tersebut dapat bersikap toleran terhadap orang lain. Pada sisi lain, keberagaman bisa menjadi beban bila orang-orang yang hidup dalam keberagaman tersebut tidak dapat menerima perbedaan yang ada. Pada akhirnya, dampak yang diberikan keberagaman sangat bergantung dengan orang-orang yang menjalani kehidupan keberagaman.

Jadi, apa dampak positif yang dapat diambil suatu daerah yang memiliki keberagaman yang tinggi? Yang pertama berhubungan dengan perspektif. Seorang individu akan melihat sesuatu dengan perspektif tertentu, dan orang lain selain individu tersebut mungkin akan melihat dari perspektif yang berbeda. 

Disinilah keberagaman berperan positif. Jika suatu daerah memiliki keberagaman yang tinggi, suatu masalah bisa dilhat dengan perspektif yang berbeda-beda. Kita harus menyadari bahwa perspektif kita tidak akan selalu tepat. Kita kadangkala memerlukan orang lain yang dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda.

Dalam kondisi tertentu, keberagaman juga bisa menjadi suatu alat untuk mempererat hubungan kita dengan orang lain. Mungkin kita seringkali melihat bahwa kemiripan yang dapat mempererat hubungan. Kita akan cenderung menjalin hubungan sosial dengan orang-orang yang memiliki pendapat yang sama dengan kita. 

Akan tetapi, kita harus menyadari bahwa perbedaan juga bisa memperat hubungan kita dengan seseorang. Kita bisa mencoba untuk bertukar pendapat dengan mereka. Kita bisa menceritakan tradisi dan kebiasaan kita kepada mereka dan mereka juga bisa melakukan hal yang sama kepada kita. Kita tidak harus mengikuti mereka tetapi kita setidaknya bisa menghormati apa yang telah diajarkan kepada mereka. 

Oleh karena itu, kita harus mengembangkan sikap toleransi yang tinggi terhadap orang yang berbeda pikiran dengan kita. Kita semua lahir dalam lingkungan yang berbeda dan dipengaruhi pengaruh yang berbeda-beda. Kita harus menyadari dan menghormati hal tersebut.

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, dampak keberagaman bergantung pada individu-individu yang menjalaninya. Bisa menjadi negatif dan bisa menjadi positif. Akan tetapi, yang kita harus ingat kalau kita memiliki suatu pilihan. Keberagaman akan membangun bila kita membuat keberagaman tersebut menjadi sesuatu yang membangun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun