Mohon tunggu...
Orang Biasa
Orang Biasa Mohon Tunggu... -

Hanya orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelajaran Panjat Pinang

17 Agustus 2013   23:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:11 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

ibarat panjat pinang umat islam itu bukannya salin bahu-membahu tetapi malah saling tarik-menarik muslim yg lain ketika akan memanjat.

Itulah yg terjadi antar kelompok dalam islam, harus diakui perbedaan itu pasti ada tetapi karena perbedaan itu seakan lupa ikatan yg kuat yg seharusnya lebih tinggi dari perbedaan itu. Tali Allah yg dimana Allah telah berpesan untuk jgn bercerai berai dan berpegang teguh pada tali tersebut.

Masalah yg dihadapi saat ini adalah ibarat batu besar yg menghalangi pintu masuk rumah.

Semua orang memiliki ide masing-masing untuk memindahkan atau boleh jadi memecahkannya. Tetapi bukannya batu itu akan pindah atau pecah tetapi yg ada adalah pecahnya kepala saudaranya sendiri. Mengapa ini dikarena penyikapan perbedaan cara penyelesaian pemindahan/pemecahan batu.

Lucu sih bukannya batu yg pecah tapi malah kepala teman/saudaranya yg pecah.

Coba seandainya muslim itu bisa lebih arif menyikapi perbedaan.

Bukankah rosul sudah memberikan contoh ketika ada sahabat yg berbeda cara dengan dia. Rosul tidak melarang apalagi memjadi musuh bagi sahabat tersebut tetapi tetap disamping sahabat itu dan menolongnya karena sahabat itu babak belur dipukul quraish

Rosul telah mengajarkan berbeda itu tidak harus meninggali apalagi berbalik menjadi musuh. Rosul mengajarkan meskipun berbeda ada ikatan yg lebih tinggi yaitu tali Allah.

Sang guru pun mengajarkan kita begitu, lalu kita yg murid kenapa menyelisihnya?

Marilah kita melepaskan ego masing-masing

Bukankah Allah telah memberikan nasihatnya pada surat al ashr

Demi massa,sesungguhnya manusia itu merugi. Kecuali orang yg beriman dan beramal shalih, yg saling nasihat-menasihati dalam kebenaran dan saling nasihat-menasihati dalam kesabaran

Allah memberi tahu bahwa nasihat-menasihati itu adalah ciri dari orang yg beriman dan contoh amal sholih,

Makanya dakwah itu adalah ciri umat muhamad, bahkan sang rosul pun berpesan sampaikan meskipun satu ayat.

Tapi dakwah pun ada aturannya yaitu harus benar. Sebagaimana "yang saling nasihat-menasihati dalam kebenaran.

Jadi dakwah itu harus benar kalau salah jgn sampaikan.

Tapi selain benar lagi-lagi Allah ajarkan "yang saling nasihat-menasihati dalam kesabaran"

Mengapa quran gunakan kata saling dengan kata lain tiap muslim itu pasti ada salah makanya digunakan kata saling nasihat, dan saling sabar.

Mengapa harus sabar karena jika salah cara menasihati bukannya orang paham malah jadi musuh kita, si pendakwahpun harus sabar dan gunakan cara yang tepat untuk memberikan nasihat. Dan orang yg dinasihatipun harus sabar mengapa orang yg menegur kita itu sayang terhadap kita, boleh jadi caranya yg tidak tepat.

Itulah yg diajarkan Allah terhadap kita.

Dakwah itu wajib tapi harus benar dan sabar. Jika sudah kita sampaikan tetapi orang yg dinasihati maka yg berfungsi adalah bagimu amalmu bagiku amalku. Jgn jadikan masalah yg ada dengan membuat masalah baru.

Meskipun tiap kelompok dalam islam berbeda cara yuk jgn jadikan masalah itu menjadikan kita membenci saudara kita bahkan kita berbalik menjadi musuh, tapi biarkan ia bekerja dengan caranya sendiri dan kita caranya sendiri karena jelas setiap amal tidak akan tetukar dan jadikan tali Allah diatas segalanya.

Janji kemenangan itu pasti tinggal kita saja mau berada dibarisan mana bariasan yg bahu-membahu untuk kemenangan atau malah berada pada barisan yg menjatuhkan.

Pintu surga itu tidak berada pada IM,salafy,JT,HT,muhamadyah,NU dll tetapi pintu surga itu ada pada islam.

Selama pergerakan itu tetap ada pada islam maka pintu surga ada pada pergerakan itu.

(palembang,ob17)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun