Mohon tunggu...
Harun Anwar
Harun Anwar Mohon Tunggu... Desainer - Menulis sampai selesai

Lelaki sederhana yang masih ingin tetap tampan sampai seribu tahun lagi

Selanjutnya

Tutup

Film

Menengok Watak Saya pada Diri Bi Dam dalam Serial "Queen Seondeok"

28 April 2020   08:54 Diperbarui: 31 Juli 2024   15:08 3818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua pasukan Bi Dam berhasil ditekuk prajurit Silla tanpa pertarungan sengit. Satu persatu pengikutnya pun ditangkap. Ia menjadi satu-satunya yang memberi perlawanan hingga akhir. Ia ingin menyampaikan sesuatu pada ratu Deok Man. Namun usahanya itu dihalangi barikade prajurit Silla. Hingga ia mati dengan banyak anak panah yang menghujam tubuhnya, juga tikaman pedang pengawal ratu yang menembus perutnya.

Menyaksikan peristiwa itu membuat ratu limbung. Ia pingsan sesaat setelah Bi Dam tergeletak. Ratu Deok Man yang semenjak awal menyembunyikan penyakitnya pun kemudian meninggal tak lama setelah peristiwa menyedihkan itu. Cintanya dan Bi Dam belum sempat menyatu.

*******
Sejujurnya di sini saya bukan ingin menulis sinopsis serial Queen Seondeok panjang lebar. Saya cuma ingin bercerita perihal tokoh Bi Dam. Setelah pertama kali menonton serial ini sebelas tahun lalu barulah kini saya menyadari ternyata saya memiliki banyak kesamaan dengan tokoh Bi Dam. Ini bukan soal ketampanan. Kalau soal itu saya menyadari betapa Bi Dam masih sedikit berada di bawah saya. Bukan juga soal kemampuan bermain pedang. Tapi ini semata-mata mengenai sifat tokoh Bi Dam.

Dalam Queen Seondeok saya merasa seperti sedang berdiri di depan cermin dan melihat sosok diri saya sendiri. Sifat yang diperankan tokoh Bi Dam benar-benar persis sifat saya. Nyaris tak berbeda jika merujuk kondisi dalam cerita serial ini. Saya tidak akan menjelaskan detail kesamaan itu. Saya hanya mengutip beberapa percakapan Bi Dam dengan tokoh lain.

Foto: Pinterest
Foto: Pinterest
Di satu siang ratu Deok Man pernah berkata pada Bi Dam. Begini: "Bi Dam, di ibu kota Seorabol (ibukota Silla) ini kau adalah lelaki yang paling kekanakan. Juga dengan percakapan Bi Dam dan Yeom Jong. 

Pada saat itu situasi Bi Dam dan Yeom Jong yang sama-sama tersudut membuat Bi Dam tak punya pilihan lain. Ia akan membunuh Yeom Jong. Menyadari hal itu Yeom Jong berkata pada Bi Dam bahwa sebenarnya ratu Deok Man mencintainya. 

Tapi, masih kata Yeom Jong, Bi Dam tak pantas mendapatkan cinta ratu Deok Man. Ia hidup dengan penuh kecurigaan tanpa kepercayaan. Cinta ratu Deok Man tentu saja bukan untuk orang seperti Bi Dam. Setelah menyelesaikan kata-katanya itu Yeom Jong lalu dibunuh Bi Dam.

Ketika tuan Mi Saeng yang masuk ke ruangan melihat Yeom Jong telah mati ia pun ikut mengatakan sesuatu pada Bi Dam. Begini katanya: "tak ada seorang pun di dunia ini yang bisa menghancurkanmu, Bi Dam. Kau sendiri yang telah menghancurkan dirimu. Bagaimana pun kau coba menutupi tujuan besarmu tetap saja seluruh dunia mengetahuinya. Bahwa kau ingin menjadi raja, kau juga menginginkan ratu Deok Man menjadi milikmu. Tapi sekarang kau telah kalah. Kau sendiri yang mengalahkan dirimu." Tuan Mi Saeng tertawa.

Begitulah. Tokoh Bi Dam ini benar-benar memiliki sifat yang persis seperti sifat saya. Itulah sebabnya ketika serial ini akan mencapai ending di mana Bi Dam mati saya justru takut dan tak ingin melihatnya. Bukan apa-apa, saya merasa khawatir kalau-kalau saya pun kelak akan seperti itu karena memiliki sifat yang sama dengan tokoh Bi Dam. Hihihi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun