Penggemar drama Korea sejak akhir tahun dua ribuan mungkin tahu serial drama The Great Queen Seondeok. Kali ini saya ingin bercerita sedikit. Pada serial Queen Seondeok yang tayang di Indonesia tahun 2009 silam ada satu pelakon di dalamnya yang cukup menguras perhatian khalayak penggemar. Ia adalah Kim Nam-gil, tokoh Bi Dam.
Dalam sejarah kerajaan Silla di Korea Selatan Bi Dam tercatat sebagai tokoh pemberontak terbesar. Tak banyak memang catatan mengenainya yang berhasil dikumpulkan sejarawan di negeri Ginseng. Hanya saja namanya terakhir tertulis menduduki jabatan Sangdaedeung kerajaan. Itu jabatan tertinggi dalam sistem pemerintahan Silla.
Di dalam Queen Seondeok, Bi Dam diceritakan sebagai anak dari Mi Shil dan Raja Jinji. Namun Mi Shil yang bertindak sebagai penjaga stempel kerajaan juga mantan selir raja sebelumnya justru memilih menyisih. Bi Dam lalu dirawat oleh guru besar Mun No. Tokoh yang punya nama besar di kerajaan Silla.
Bi Dam dibesarkan oleh Mun No di luar kerajaan. Ia tumbuh menjadi anak yang bengal dengan keterampilan bela diri yang baik.
Setelah tahun-tahun berganti, juga banyak peristiwa dilewati, Bi Dam akhirnya bisa masuk dalam istana. Ia bahkan menjadi orang kepercayaan Tuan Putri Deok Man karena telah banyak membantu Tuan Putri selama masa pelarian.
Dari hubungan itu di hati Bi Dam telah tumbuh cinta terhadap Tuan Putri. Dan itu disadari oleh Tuan Putri sendiri.
Selang beberapa waktu, setelah berhasil melewati upaya penggulingan yang dilakukan oleh Mi Shil terhadap raja, juga setelah kematian raja sendiri, maka Tuan Putri Deok Man akhirnya menaiki takhta kerajaan. Itu pun membuat Bi Dam mendapatkan posisi lebih tinggi. Setelah dipercaya memegang kementerian keamanan, Bi Dam lalu diberi posisi perdana menteri oleh ratu Deok Man. Posisi yang justru membuatnya duduk di kursi pesakitan.
Cinta Bi Dam pada ratu Deok Man tampak akan menemui jalan manis. Ratu Deok Man berencana menikah dengan Bi Dam. Rencana yang semula hanya untuk merebut kekuatan Bi Dam. Di tengah rencana itu ratu Deok Man akhirnya menyadari kesungguhan cinta Bi Dam padanya. Pada saat terjadi pergolakan dalam istana diam-diam ratu Deok Man mengutus Bi Dam berangkat ke propinsi seberang untuk mengawasi pembangunan pelabuhan di sana.Â
Ratu Deok Man lalu mengirim surat pada Bi Dam yang isinya adalah ia menyuruh Bi Dam membangun sebuah kuil di sana sembari ia akan menyelesaikan masalah dalam istana hingga tuntas. Dalam surat itu pula ratu Deok Man menulis bahwa ia akan menyusul Bi Dam ke sana. Mereka akan hidup damai selamanya.
Nahas, Bi Dam dijebak anak buahnya sendiri; Yeom Jong. Bi Dam tak pernah sampai pada tempat yang diperintahkan ratu Deok Man. Yeom Jong berhasil membuat Bi Dam yakin bahwa ratu telah berusaha menyingkirkannya dan coba membunuhnya. Mendapati hal itu Bi Dam lalu memilih memberontak. Posisinya sebagai perdana menteri membuat ia mendapat banyak kekuatan dan dukungan. Ia merasa hanya dengan menggulingkan ratu dari takhta maka ia bisa memiliki ratu Deok Man.
Bi Dam benar-benar tak tahu apa yang terjadi. Ada kesalahpahaman antara ia dan ratu Deok Man. Sampai ketika surat yang ditulis ratu itu diterima dan diselidikinya barulah ia menyadari bahwa ia dijebak. Ia akhirnya percaya ratu benar-benar mencintainya. Tapi apa lacur, segalanya sudah telanjur. Usaha pemberontakannya telah membuat ratu menganggapnya sebagai musuh Silla. Dan ia harus ditangkap.