Mohon tunggu...
Oppu Gurupoda
Oppu Gurupoda Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pengajar

Berhamba pada Kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kontroversi BG: Siapa Lawan Siapa?

16 Januari 2015   23:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:59 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terlalu banyak spekulasi yang simpang siur. Tidak jelas siapa pihak putih siapa hitam. Tidak ada yang bicara secara gamblang. Kita semua dibiarkan menduga-duga.

Akhirnya, publik haruslah mengambil sikap bijaksana dan tidak mudah tersulut amarah, supaya tidak menjadi kuda tunggangan dari pihak-pihak yang kita sendiri tidak kenal betul. Kita tidak tahu siapakah pihak putih dalam kisah ini, apakah Jokowi dan cita-citanya membersihkan negara ini dari genggaman mafia, ataukah KPK yang ditindas dan tidak dipandang sebelah mata oleh kekuasaan politik.

Saya hanya menganjurkan, terimalah fakta bahwa politik adalah berbelit-belit dan penuh intrik. Jangan mencari pahlawan tak berdosa dari kalangan mereka. Belum tentu yang kita kira hitam disini benar hitam, juga belum tentu yang kita duga putih benar putih. Bisa saja BG sosok hitam, tapi jangan-jangan ia sebenarnya putih?  Jangan terlalu percayai Jokowi, jangan terlalu percayai KPK, atau Abraham Samad, atau Megawati, atau SBY atau DPR atau BG atau media atau para analis, atau bahkan tulisan yang anda baca ini. Percayailah penuh  hanya Tuhan saja. Marilah tetap menjalani hidup, memperhatikan bisnis atau pekerjaan kita masing-masing, sambil bersyukur oleh rencana turunnya harga minyak (lagi),  juga bersyukur bahwa di negara besar ini, kita bebas berdiskusi, entah di sosial media seperti ini entah di warung kopi. Jika anda tidak terlalu sibuk dalam sembahyang, berdoalah juga untuk kebaikan bangsa dan negara kita ini. Saya pribadi percaya, kemelut ini akan selesai tepat pada waktunya. Ada baiknya kita dengarkan nasehat orang bijak seperti Mario Teguh saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun