Mohon tunggu...
Id.Djoen
Id.Djoen Mohon Tunggu... Wiraswasta - ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Anak Bangsa Yang Ikut Peduli Pada Ibu Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Jadikan Ramadan Seperti Hari Biasa agar Finansial Sehat

16 April 2023   20:00 Diperbarui: 16 April 2023   20:04 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uang Lebaran/Dok Pribadi

Menjelang ramadan tiba dan menjelang hari raya tiba terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, bawang, dan lain-lainnya. Fenomena kenaikan harga saat bulan ramadan seperti ini seolah menjadi sebuah tradisi setiap tahunnya. 

Seperti kata ilmu ekonomi kenaikan harga sebuah barang dikarenakan kenaikan permintaan barang tersebut, sementara persediaan barang tidak sebanding dengan permintaan. 

Tak heran jikalau pemerintah berwenang setiap memasuki ramadan senantiasa memantau, mengontrol dan mengantisipasi agar tidak terjadi kelangkaan barang terutama kebutuhan pokok.

Fenomena kenaikan harga barang kebutuhan pokok setiap ramadan dikarenakan naiknya pula permintaan atas barang tersebut. Ini dapat dikatakan pula setiap keluarga mengeluarkan biaya keuangan yang lebih besar setiap harinya dibanding hari-hari biasa. Padahal kalau secara logika bulan puasa ramadan mustinya biaya kebutuhan sehari-hari lebih hemat dibanding hari-hari biasa.

Pada hari biasa setiap keluarga menyediakan menu makan tiga kali sehari yaitu, makan pagi atau sarapan, makan siang dan makan malam, sedangkan dibulan ramadan hanya dua kali yaitu makan berbuka puasa dan makan sahur. Begipula dengan biaya untuk anak-anak, kalau dihari biasa ada uang saku sekolah dan uang jajan, sementara saat bulan ramadan tidak ada uang saku sekolah untuk jajan.

Untuk menjaga finansial tetap sehat dan lebih hemat di bulan ramadan dapat dilakukan dengan satu cara yaitu menjadikan hari-hari dibulan ramadan seperti hari-hari biasa, ini dapat dilakukan dengan memanage kebutuhan dibulan ramadan seperti hari biasa.

Menu Berbuka dan Sahur

Kebutuhan makan merupakan kebutuhan pokok, memang agar untuk menambah semangat berpuasa ada sajian menu yang istimewa dibanding har biasa, ini dapat dilakukan dengan memanage biaya makan dihari biasa yang tiga kali dibagi dua kali saat ramadan yaitu berbuka dan sahur, cukup dengan makanan yang bergizi, sehat dan energi untuk menjalnkan puasa. Tidak perlu mengada-ada dengan hal yang terlalu mewah dikarenakan dampak puasa makanan yang terlalu banyak disediakan akan lebih banyak terbuang. 

Sediakan makanan secukupnya, an untuk mengihindari sisa makanan, alangkah baiknya dibagikan kepada tetangga yang membutuhakan. Misalnya saat berbuka semua anggota keluarga sudah berbuka ternyata masih ada menu makanan yang tidak dikonsumsi, ini kita berikan bagi mereka yang membutuhkan untuk menu sahur mereka.

Kebutuhan Hari Raya

Salah satu kebutuhan yang cukup memakan finansial yaitu saat hari raya, dari mulai pakaian, baju baru, kue-kue, menu ramadan dan angphao ramadan yang tidak ketinggalan. 

Dalam hal mensiasati hal tersebut lakukan hal serupa sebagaimana hari-hari biasa. Untuk baju baru bagi diri kita alangkah baiknya lihat dulu stok baju dilemari kita kalau masih ada baju yang masih kelihatan baru dan jarang kita pakai tidak perlu lagi kita membelinya, cukup anak-anak kita yang masih kecil kita belikan baju baru yang akan membuat mereka bahagia, dengan demikian ada penghematan finansial untuk kebutuhan pakaian.

Begitupula dengan kue-kue khas ramadan, sediakan kue-kue yang secukupnya dan jenis kue yang tahan lama, dikarenakan kebiasaan orang silaturrahim dibulan ramadan sesama muslim selalu berkeliling ketetangga, sanak family. 

Saat bertamu tentu mereka akan mengkonsumsi hidangan yang disajikan tuan rumah, dari beberapa rumah yang dikunjungi tentu saja daya tampung perut tidak mencukupi sehingga kecenderungan hanya mencicipi sedikit saja, termasuk minuman tak heran sering kejadian hidangan yang kita sajikan terutama minuman selalu ada sisa dan ini tentu saja sebuah pemborosan. 

Untuk menghindari hal tersebut dapat kita akali dengan menyediakan minuman entah berupa air, es, sirup dan sejenisnya dengan format tamu menuangkan sendiri sesuai keinginannya sehingga tamulah yang mengerti seberapa besar kebutuhan minumnya, dan saya yakin dalam satu gelas yang dituangkan sendiri akan habis.

Satu lagi budaya memberia angphao atau sebut saja uang lebaran buat anak-anak kecil yang bertamu kerumah kita, untuk meminilisir biaya yang besar, tukarkan uang dengan uang baru dan nilai uang yang berjumlah banyak untuk dibagikan. 

Misalnya uang lebaran senilai 50.000 bitukar dengan uang 5.000 an, ung lebaran senilai 20.000 ditukar dengan uang 2000 an. Jumlah uang yang banyak dan baru akan lebih membuat senang anak-anak dibandingkan uang nilainya besar namun jumlah lembar sedikit.

Pada intinya saat ramadan pandai memanage keuangan agar finansial kita tetap sehat terutama pasca ramadan jangan sampai setelah hari raya lewat finansial kita keteteran hal ini dapat dilakukan jika memperlakukan hari-hari dibulan ramadan seperti hari-hari biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun