Mohon tunggu...
Id.Djoen
Id.Djoen Mohon Tunggu... Wiraswasta - ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Anak Bangsa Yang Ikut Peduli Pada Ibu Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sahabat Alam: "Bersihkan Sampah Sebelum Banjir"

22 September 2022   08:18 Diperbarui: 22 September 2022   08:20 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah, sebuah kata yang merupakan benda sisa-sisa dari kegiatan manusia terhadap sebuah benda dan telah dimanfaatkan, dan juga sebuah kata yang menunjukkan kedudukan yang rendah. 

Sampah menjadi problema terbesar dalam kehidupan manusia dijaman modern ini. Indonesia berdasar hasil survey internasional merupakan negara penghasil sampah terutama sampah plastik terbesar didunia.

Ada beberapa macam jenis sampah atau limbah yang kita ketahui yaitu sampah organik, sampah anorganik dan limbah kimia. Sampah organik banyak kita jumpai terlebih hidup dinegara Indonesia yang kaya akan berbagai macam tumbuhan. 

Sampah organik banyak dihasilkan dari sisa makanan manusia/hewan, daun-daunan, buah-buahan dan sayuran. Sedangkan sampah anorganik adalah limbah yang dihasilkan oleh industri atau juga bisa disebut limbah buatan. Sampah anorganik dapat berupa berbagai macam semisal, plastik, kaca, kaleng, kertas, sterefom,kain dan lain-lain.

Sampah organik dampak negatif bagi kelangsungan hidup manusia tidak seberapa dibanding sampah anorganik dikarenakan sampah organik mudah melebur dengan tanah baik secara proses alamiah maupun atas bantuan manusia.

Berbeda halnya dengan sampah anorganik dampak negatif bagi kelangsungan hidup manusia sangat besar, selain bagi kesehatan juga kerusakan alam. Sebagai contoh sampah plastik, sampah plastik tidak bisa melebur dengan tanah dan jika dibuang sembarangan akan menyebabkan kerusakan lingkungan dari mulai tanah tidak subur, kematian hewan hingga tersumbatnya aliran sungai yang mengakibatkan banjir.

Pepatah sedia payung sebelum hujan mungkin kurang merasuki kedalam hati kita khususnya warga negeri +62. Saat terjadi musibah banjir barulah beramai-ramai dari mulai anjuran hingga gotong royong membersihkan sampah seloka.

Hal demikian yang dilakukan pemerintah setempah baru melakukan pengerukan sungai ketika terjadi musibah. Kiranya bukan hal sampah semata sering kita jumpai jalan aspal berlubang dan dibiarkan, setelah ada musibah baru diperbaiki.

Padahal secara logika sedia payung sebelum hujan, upaya pencegahan sejak dini agar tidak terjadi musibah. Pengerukan sungai misalnya mungkin dilakukan ketika musim kemarau, sebab tanah lumpur hasil kerukan cepat kering akan berbeda jika pengerukan sungai dilakukan saat penghujan tanah lumpur akan kembali kesungai terbawa arus air hujan.

Upaya berbagai kalangan dalam meminimalisir dampak sampah anorganik dari mulai menciptakan plastik berbahan alami, pembangunan tempat pembuangan sampah terakhir (TPST) dari kota hingga berbagai desa dan pemanfaatan kembali sampah dijadikan karya kriya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun