Mohon tunggu...
Id.Djoen
Id.Djoen Mohon Tunggu... Wiraswasta - ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Anak Bangsa Yang Ikut Peduli Pada Ibu Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kenapa Indonesia Harus Dukung Palestina?

15 Mei 2021   11:52 Diperbarui: 15 Mei 2021   11:55 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjuangan kemerdekaan dan berdirinya Indonesia butuh waktu yang panjang bukan ujug-ujug ada, namun butuh proses yang lama. Ada masa berdirinya kerajaan besar di Nusantara ini dari mulai kerajaan bernuansa Hindu-Budha hingga kerajaan Islam. Melihat kekayaan Nusantara yang melimpah ruah datang-datanglah orang-orang asing menduduki dan menjajah nusantara ini. Berdasarkan sumber sejarah diketahui nusantara dijajah melalui beberapa dekade dengan negara penjajah yang berbeda pula.

Diketahui 6 negara yang pernah menjajah Indonesia yakni Portugis (1512-1595), Spanyol (1521-, 1692), Belanda (1602-1942), Prancis (1808-1811), Inggris (1811-1816), dan Jepang (1942-1945). Dari masa penjajahan Belanda yang paling lama menduduki Nusantara, walau ada pro kontra tentang lamanya namun dapat dilihat secara fakta dengan adanya beberapa peninggalan Belanda semisal benteng, penjara, pabrik gula, jembatan, rel kereta api peninggalan Belanda serta adanya penganut Kristen pada penduduk asli nusantara. Seperti diketahui Belanda menjajah diikuti dengan para misionaris untuk sebarkan agamanya.

Perlawanan anak bangsa masa penjajah juga berbeda kita kenal para pahlawan masa, Pangeran Diponegoro, Kiyai Mojo, Imam Bonjol, Sultan Hasanuddin, Patimura, Raden Patah, dan lain-lain dimana pada saat itu Republik Indonesia belum terbentuk. Barulah dikala masa pahlawan Kiyai Haji Ahmad Dahlan, KH.Hasyim Asya'ari, Bung Tomo, Bung Karno, Bung Hatta, Soedirman, dan lain-lain republik Indonesia mulai terbentuk yang diawali dengan berbagai pergerakan dari kaum intelektual hingga dicetuskannya Sumpah Pemuda. Perjalanan panjang hingga menemui titik akhir kemerdekaan yang diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945. Yang menarik pada tahun 1944 sebelum proklamasi tokoh-tokoh Palestine pertama kali mendukung Kemerdekaan NKRI.

Seorang Mufti Palestina , Muhammad Amin Al Husaini salahsatu tokoh yang disegani dan ikut andil dalam pengakuan kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan Muhammad Amin Al Husaini bersafari kesejumlah negara Timur Tengah untuk pengakuan negara Indonesia.

Selain Syeikh Amin Al Husaini, langkah serupa juga dilakukan Muhammad Taher Ali, saudagar kaya Palestina dan juga seorang jurnalis. Taher Ali mengambil seluruh kekayaannya yang di simpan di bank dan disedekahkan untuk perjuangan rakyat Indonesia saat itu

#jasmerah, jangan lupakan sejarah bahwa Palestine tak dapat dipungkiri menorehkan andil dalam kemeerdekaan Indonesia. Itulah alasannya kenapa Indonesia sebagai negara wajib dukung Palestine untuk meraih kemerdekaannya. Memang ada pemutar balikan fakta dan pengalihan isu bahwa dukungan umat Islam pada perjuangan Palestina dikaitkan dengan agama, sehingga umat Islam terjebak pelabelan Ekstrimis, Teroris, Radikal yang dibuat oleh-oleh orang-orang tak bertanggungjawab guna memojokkan umat islam Indonesia. Padahal pembukaan UUD 45 alenia pertama mengatakan "Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.".

Ada memang satu titik yang konon katanya sumber konflik Yahudi dan Islam yaitu Masjidil Aqsa saling klaim milik Yahudi vs Milik Islam, walau telah disekat namun ada upaya menguasai secara penuh tempat tersebut dengan cara kekerasan. Saya tiadk perlu membahas terlalu jauh tentang masjidil Aqsa tempat sakral umat Yahudi dan Islam ini. Namun dapat kita ambil hikmah kisahnya, dalam sirah umat Yahudi tidak mengakui Muhammad sebagai rasul terakhir karena bukan dari Bani Israil. Ada pertentangan ras dalam khasus ini, sebuah pelajaran bagi anak bangsa Indonesia untuk menjaga kebhinekaan yang ika.

Kembali kepada pertanyaan kenapa Indonesia harus dukung Palestine ?

Jawabnya ada dua point :

Yang pertama, pembukaan UUD 45 melarang adanya penjajahan.

Yang kedua, agar tidak dikatakan kacang lupa kulitnya bangsa Indonesia mustinya #jasmerah Palestine pertama kali mendukung Kemerdekaan Indonesia, bukan China, bukan USA, bukan Rusia dan lain-lain barulah setelah Indonesia merdeka China, Rusia, USA menancapkan kukunya untuk menyebarkan idiologinya dan mengincar kekayaan NKRI yang berlangsung hingga detik ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun