Mohon tunggu...
Id.Djoen
Id.Djoen Mohon Tunggu... Wiraswasta - ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Anak Bangsa Yang Ikut Peduli Pada Ibu Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Segar

Menu Tradisional & Bersepeda Sehat di Bulan Ramadan

23 April 2021   19:59 Diperbarui: 23 April 2021   20:05 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu Tradisional-dokpri

Dibulan Ramadan yang seharusnya banyak menjaga diri dari makan minuman terutama makanan yang banyak mengandung kolesterol berdampak pada kegemukan, terlebih kala makan dimalam hari. Rasa dendam membuat pola makan jadi tidak sehat, yang enak-enak disediakan dan dikonsumsi saat berbuka dan makan sahur.

Pola makan semacam itu berdampak pada kondisi badan bertambah gemuk, yang seharusnya bertambah kurus sebab konsumsi makan dalam bulan ramadan berkurang dari makan pagi (sarapan) , makan siang dan makan malam (dinner) menjadi berbuka dan sahur saja.

Dua hal yang mesti diperhatikan agar badan tetap sehat tanpa berdampak pada kegemukan, adapun dua hal tersebut yang bisa dilakukan dibulan ramadan yaitu :

Menu makanan sesui kearifan lokal

Ada banyak menu lokal atau menu makanan tradisional yang kaya akan vitamin dan gizi tanpa banyak kolesterol. Bisa kita lihat sayur kunci atau sayur bening, sayur asam, sayur lodeh dan urap-urap , kesemua menu tersebut banyak dari bahan-bahan sayuran yang kaya akan serat. Untuk lauknya bisa dibuat tempe goreng, tahu goreng, rempeyek udan dan ayam goreng dari bahan ayam kampung yang minim kolesterol.

Munculnya banyak produk makanan siap saji atau dikenal dengan fastfood dan sejenisnya jadi membuat para ibu-ibu untuk melirik kembali resep masakan tradisional yang lebih aman dibanding fastfood dari serangan kolesterol. Menu-menu tradisional dari hasil karya resep nenek moyang kita merupakan salah satu wujud kearifan lokal yang patut kita lestarikan.

Olah raga ringan bersepeda

Sepeda Santai-dokpri
Sepeda Santai-dokpri

Olahraga dibulan ramadan memang kadang  terasa berat dilakukan karena kondisi cuaca yang saat ini mulai memasuki musim kemarau. Terlebih juga sedang menjalankan ibadah puasa, akan tetapi olahraga bisa dilakukan dengan dua pilihan yaitu olahraga yang ringan dan waktu yang tepat.

Olahraga ringan bisa dilakukan dibulan ramadan seperti jalan-jalan dan bersepeda, kedua olahraga ini tidak banyak membutuhkan energi dan tetap membantu menjaga kesehatan tubuh kita.

Waktu yang tepat, waktu yang tepat untuk melakukan olahraga jalan sehat dan bersepeda yaitu, pagi hari setelah sholat subuh dan sore hari setelah sholat ashar. Pagi hari subuh masih ada makanan sahur dalam tubuh yang belum diproses oleh pencernaan sehingga waktu itu tepat untuk berolahraga. Sore hari juga demikian sambil menanti saat berbuka puasa kita bisa jalan sehat atau bersepeda santai hingga datangnya bedug maghrib.

Bagaimana agar dibulan ramadan tubuh tetap sehat dan bebas dari kegemukan ? jawaban saya berbuka dan sahur menu tradisional dan berolahraga ringan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun