Dari mata turun kehati itulah pepatah yang benar yang ditujukan pada kaum wanita, ibu-ibu, mbak-mbak. Kenapa saya tujukan kepada kaum wanita sebab survey membuktikan yang doyan belanja itu kaum wanita, he he he. Bulan Ramadan seharusnya merupakan bulan belajar hemat sebab dalam 24 jam, setengah harinya kita dituntut untuk tidak belanja terutama kebutuhan makan minum. Yang biasanya dalam satu hari makan tiga kali, makan pagi, makan siang dan makan malam, dengan puasa menjadi satu hari makan dua kali yaitu makan sahur dan makan berbuka puasa.
Kalau dikalkulasi secara hitungan ilmu akuntasi ada penghematan biaya kebutuhan pokok dalam satu hari tersebut, akan tetapi kebanyakan justeru dbulan ramadan malah kebutuhan pokok kadang lebih besar dari hari-hari biasa, ini semua dikarenakan sebuah keinginan yang datangnya dari mata turun kehati. Kebutuhan pokok terutama makan minum dihari-hari biasa tidak begitu berneka ragam menu, dibulan ramadan beraneka ragam menu. Dari menu takjil ada kurma, kue-kue, buah , aneka minuman es dan kolak hingga menu makanan yang cenderung enak-enak semua disajikan walaupun endingnya menu-menu makanan tersebut tidak habis untuk dikonsumsi.
Nafsu dendam menahan lapar dan haus dilampiaskan dengan mencari berbagai menu makanan untuk berbuka dan sahur. Pola hidup yang menjadi tak wajar inilah yang secara langsung akan menambah biaya kebutuhan sehari-hari. Kebiasaan belanja tergantung isi dompet ini juga salah satu unsur dari pemborosan. Saat ngabuburit cari makanan kecil untuk takjil berbuka, saat belanja bahan makanan untuk diolah menjadi menu berbuka akan banyak mengeluarkan biaya diluar yang direncanakan. Eh sudah beli bakwan, gorengan melihat ada es cendol yang segar dibelilah es tersebut, sudah ada gorengan dan es cendol jalan-jalan melihat ada buah segar-segar dibelilah buah tersebut, begitulah seterusnya selama isi dompet yang dibawa masih ada.
Diera teknologi modern saat ini ada produk Uang Elektronik dan Mobile Banking, dua produk keuangan yang terdiri dari beberapa bagian inilah salah satu solusi menghemat biaya dibulan Ramadan. Dengan produk keuangan digital tersebut kita tak perlu membawa dompet dengan isi uang yang banyak yang merupakan salah satu penyebab doyan belanja.
Walaupun ada uang dalam jumlah banyak dalam bentuk Uang Elektronik atau dalam tabungan digital mobile banking bisa lakukan transaksi secara online, akan tetapi pertimbangan untuk membeli sebuah barang akan lebih besar, sebab pembelian dilakukan secara online tanpa bisa untuk melihat secara langsung. Otomatis uang elektronik dan tabungan digital kita termanage dari pengeluaran yang tidak penting.
Mungkin itu saja sekedar tips bagaimana cara menghemat dibulan Ramadan, banyak-banyak simpan uang anda kedalam tabungan digital, sehingga saat mata memandang sebuah barang yang menarik hati masih ada pertimbangan hati untuk membelinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H