Mohon tunggu...
Id.Djoen
Id.Djoen Mohon Tunggu... Wiraswasta - ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Anak Bangsa Yang Ikut Peduli Pada Ibu Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Covid-19 Tak Mampu Kalahkan Kodrat Manusia

30 Mei 2020   21:43 Diperbarui: 30 Mei 2020   21:55 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat penerapan PSBB diberbagai daerah untuk mencegah penyebaran virus covid 19 dengan protokol tertentu masih ada pelanggaran yang dilakukan masyarakat terutama Social Distancing. Remaja dan orangtua masih saja berkumpul di warung kopi untuk begadang, anak-anak muda main futsal digelanggang olahraga dan lain-lain sehingga aparat berwenang turun tangan untuk membubarkan acara mereka.

Saya yakin mereka mengerti bahayanya virus Covid 19 dan juga mengerti serta mengetahui protokol selama masa PSBB, namun kodrat mereka sebagai makhluk sosial mengalahkan kengerian virus covid 19 ini. Kodrat manusia sebagai makhluk sosial ini sudah ada sejak manusia dilahirkan.

Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri, dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lain.\

Sejak manusia dilahirkan ia membutuhkan pergaulan dengan orang lain terutama daalm hal kebutuhan makan dan minum. Manusia lahir dengan keterbatasan dan secara naluriah manusia membutuhkan hidup dengan manusia lainnya.

Manusia sejak lahir dipelihara dan dibesarkan dalam suatu masyarakat terkecil yaitu keluarga. Keluarga terbentuk karena adanya pergaulan antar anggota sehingga dapat dikatakan bahwa berkeluarga merupakan kebutuhan manusia. Esensinya manusia memerlukan orang lain atau hidup dalam kelompoknya.

Jadi menurut kodratnya manusia dimana pun pada zaman apa pun selalu hidup bersama,hidup berkelompok.  Dalam sejarah perkembangan manusia tidak terdapat seorang pun yang hidup menyendiri terpisah dari kelompok manusia lainnya.

Anak sekolah taman kanak-kanak, sekolah dasar hingga sekolah menengah atas yang saat ini jalankan sekolah dari rumah rindu untuk berkumpul dengan teman-temannya. Begitupula dengan para guru juga rindu untuk bertemu dengan anak didiknya.

Kerinduan tersebut wujud keinginan naluri sebagai kodratnya manusia adalah makhluk sosial. Masih membludaknya warga mudik dibeberapa daerah jelang lebaran walau ada anjuran agar tidak mudik hingga ada aturan dan sanksi yang cukup keras, namun kodrat manusia sebagai makhluk sosial mendorong mereka untuk tetap mudik dengan berbgaia cara.

Kodrat manusia sebagai makhluk sosial tak mampu dikalahkan oleh wabah covid 19, bagaimanakah New Normal dengan protokol tertentu apakah bisa mengalahkan kodrat manusia sebagai makhluk sosial ?

Sebuah pertanyaan yang butuh jawaban penuh kajian dan solusi riil agar kodrat manusia sebagai makhluk sosial tetap terjaga disisi lain juga kesehatan manusia tetap terjaga sehingga penerapan protokol New Normal bisa sinergi dengan kodrat manusia sebagai makhluk sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun