" Sabar nak, ayah pasti pulang, yuk kita pulang kerumah, tuh teman-teman kamu sudah takbir keliling " Ibu menggendong Putri pulang.
Malam itu Putri selalu tersimpuh dengan selembar sajadah menangis dan berdoa agar ayahnya cepat pulan karena esok sudah hari raya. Namun hingga pagi hari perahu sang ayah belum nampak juga. Putri dan Ibu akhirnya ikut melaksanakan sholat Idul Fitri ditanah lapang pojok kampung halaman tanpa disertai ayahnya. Disaat teman-temannya penuh keceriaan bersama ayah ibunya dengan baju baru, Putri lunglai sedih. Sehabis pulang sholat Putri dan Ibu kembali ketepi pantai menanti perahu ayahnya pulang dan bersandar. Namun hingga sore hari dimalam hari raya itu perahu sang ayah belum nampak juga.
Hikmah dari Cerita Fiksi karangan ambyar saya ini, Kita tidak tahu apakah nanti di tahun mendatang masih bisa menjumpai Ramadhan , terlebih disaat mengganasnya wabah covid 19. Akhir kata selamat hari raya idul fitri taqabbalallahu minna waminkum , apa bila dalam artikelku ada coretan yang kurang berkenan ijinkan mohon maaf lahir bathin.
#LebaranDirumahSaja agar tahun depan bisa ketemu ramadhan lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H