Dari beberapa iklan komersial ditelevisi saat bulan ramadan, iklan obat maag Polysilane yang menarik perhatian saya. Format penyampaian iklan yang sangat relevan dengan moment bulan suci ramadan ini.
Iklan ini diawali dengan seseoarng sedang menuju masjid memberikan sedekah sekotak makanan pada seorang pengemis ditepi jalan, kemudian menabuh bedug pertanda maghrib dilanjutkan dengan buka bersama jamaah berupa minuman dan takjil sebelum sholat jamaah maghrib.
Obat maag adalah alternatif digunakan saat sahur dengan tujuan mencegah terserang maag saat menjalankan ibadah puasa. Meskipun format penyampaian iklan ramadan obat maag polysilane ini ada sisi yang terlupakan, ini menurut pengamatan saya, ada pemeberian sekotak makanan pada pengemis tersebut namun sayang tak ada pemeberian obat maag juga. Ini relevan pengemis sebagai wujud fakir miskin tentu saja pola makannya tidak teratur dan bisa jadi juga menderita sakit maag.
Sementara sipemberi sedekah yang relatif ekonominya berkecukupan tentu saja pola makannya teratur dan tidak memungkinkan terserang maag, karena bulan ramadan ini pesedekah anjurkan konsumsi obat maag. Dengan tidak disertai adegan pemberian sedekah berupa makanan dan obat maag polysilane mengannggap sipengemis kebal dari serangan maag, padahal dengan pola makan yang tidak teratur mereka rawan sekali terserang maag.
Meski demikian iklan obat maag Polysilane patut diapresiasi karena ada pesan moral yang disampaikan secara singkat dan mendasar pada iklan ini yang sangat relevan dengan momen ramadan yang dianjurkan untuk banyak banyak berbuat kebaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H