Berawal dari acara Najwa Shihab yang kebetulan mewancarai orang nomor satu dinegeri ini yaitu Bapak Presiden Ir. Joko Widodo atau lebih dikenal dengan Jokowi muncul dua istilah Mudik dan Pulang Kampung. Walau tujuan utama pemudik adalah pulang kampung hanya saja dalam waktu temporer yaitu masa liburan lebaran itu kalau dihari normal bukan saat ada wabah Corona, tujuan mudik adalah untuk pulang kekampung halaman bersilaturrahim dengan saudara sanak family dimana dia lahir dan besar sebelum pergi keluar daerah/kekota untuk mencari pekerjaan.
Untuk situasi dan kondisi saat ini baik yang Mudik atau pulang kampung tujuan mereka bukan karena untuk bertemu sanak family berlebaran nanti saat hari raya namun mereka mudik karena situasi dan kondisi dikota tidak ada kepastian baik secara ekonomi dan lain-lain. Intinya mudik untuk saat ini bukan dengan rasa bahagia pulang kampung sebagaimana bulan ramadlan ditahun lalu sebelum ada wabah corona.
Saya tak mau berpolemik tentang dua istilah Mudik vs Pulang Kampung, baik secara arti kalimat dalam KBBI tujuan mudik adalah pulang kampung, walau pada pendapat lain pulang kampung adalah lain makna. Perbedaan itu biarlah para ahli tata bahasa yang membahasnya, tetapi kalau kita jeli dan amati inti esensi pertanyaan najwa perihal mudik atau pulang kampung adalah dampak kedua perilaku yang dianggap berbeda itu pada penyebaran virus Corona.
Virus Corona ini tidak mengenal orang mau mudik yang dilarang atau orang pulang kampung yang dibolehkan. Virus corona tidak mengelanya kedua istilah tersebut, dan bisa menempel pada keduanya baik orang mudik atau pulang kampung. Saya kira itu yang perlu jadi perhatian bahwa pulang kampung juga akan berdapak pada penyebaran virus corona.
Mau memaknai mengartikan Mudik dan Pulang Kampung dengan makna dan arti yang berbeda, Sayangnya Virus Corona Tak Mengenal Mudik atau Pulang Kampung.
Sekian coretan singkat ini semoga bermanfaat dan semoga virus corona segera sirna dari negeri ini..Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H