Perlunya mewaspadai modus kejahatan finansial perbankan saat Ramadan yang beraneka macam pola penipuan baik secara biasa maupun dengan menggunakan teknologi dimana modus-modus tersebut berhubungan dengan rekening bank milik korban.
Dikalangan masyarakat umum belum begitu meluas kejahatan semacam skimming atau bentuk cyber crime. Dengan demikian para penipu menggunakan teknologi dan cara sederhana untuk mengelabui korbannya.
Modus dor to dor dengan bertamu kerumah korban meyamar sebagai pegawai instansi pemerintah, menyamar sebagai petugas listrik hingga sales sebuah produk dengan rayuan dan sedikit hipnotis korban akan terpancing memberikan hartanya secara tak sengaja.
Modus sms dan telepon bahwa korban mendapatkan hadiah mobil mewah dari program kuis atau undian produk, korban diwajibkan untuk mentransfer sejumlah uang agar hadiah bisa dikirim.
Dan modus yang sangat mengerikan adalah adanya telepon dari penipu tentang kondisi keluarga yang sedang mengalami kecelakaan disertai dengan sedikit hipnotis sehingga korban terpancing mentranfer sejumlah uang saat itu juga.
Biasanya modus satu ini telepon berbunyi seperti ini :
" Bu anak Ibu kecelakaan, harus masuk UGD dan butuh uang dengan segera !! "
Kalau kita mendengar telepon semacam itu tentu saja terkejut apalagi ketika anak-anak kita berada jauh dari rumah, dirumah kos atau sedang bepergian.
Modus satu ini cenderung berhasil, tak jarang kita dengar korban transfer sejumlah uang saat itu juga karena kawatir benar-benar terjadi kecelakaan pada anaknya, padahal keadaan sesungguhnya anak tersebut sehat-sehat saja.
Setelah mengetahui modus-modus tersebut dapat dicari beberapa langkah untuk mencegah kejadian tersebut.
Untuk mencegah modus kejahatan door to door kita bisa menerapkan sunnah rasul tentang larangan menerima tamu bukan muhrim sendirian. Jika sendirian dirumah jangan menerima tamu yang tidak kita kenal.