Mohon tunggu...
Opi Pramestia Agustina
Opi Pramestia Agustina Mohon Tunggu... Penulis - Writer, digital marketing enthusiast, books.

Something new always excite me.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Arina

23 November 2021   09:00 Diperbarui: 23 November 2021   09:01 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Cromaconceptvisual/Pixabay.com

Aku kembali…

Itu yang aku katakan.

Lama mencari ke luar. Selalu kecewa dengan ekspektasi. Aku lalu belajar, bagaimana caranya agar tidak sakit lagi?

Oh diriku… seandainya kamu tidak pernah salah, kamu mungkin akan berjalan hanya di satu tempat. Mungkin tidak bertumbuh atau kamu sudah nyaman dengan keadaanmu.

Aku sadar. Aku seorang manusia. Tidak apa-apa. Aku ingatkan untuk ambil setiap pelajaran yang aku dapatkan di hidup. Lalu jadi pribadi yang lebih baik. Yang penting aku bergerak. Aku tak memaksakan kehendak, situasi, orang-orang.

Apa artinya punya arah yang tetap? Toh, kehidupan ini tidak pasti. Yang bisa ku lakukan adalah tidak berhenti. Melakukan sebaik yang aku bisa. Aku sudah sembuh. Namun masih ada sembuh-sembuh lainnya yang akan datang menghampiri. Belum berhenti, sampai datang waktunya.

Aku percaya, aku bisa membuat hidupku berharga, aku butuh diriku yang menghargai dirinya sendiri. Hey, aku tidak ingin hanya mementingkan diri. Tidak, bukan begitu. 

Aku hanya ingin lebih mengenal, memperdalam diriku, supaya hal di luar diriku bisa ku mengerti, tidak lagi aku bertanya mengapa begini, begitu, harus begini, begitu. Kita punya hak masing-masing untuk hidup seperti apa. Yang penting saling menghargai.

Aku bahkan percaya kita tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Manusia. Jadi, tanpa adanya kerja sama ini kita bukan apa-apa.

Aku masuk lagi ke dalam diriku, ya. Sampai jumpa dengan pelajaran-pelajaran hidup lainnya. Semoga kita semakin bijak dalam bersikap. Tidak perlu sempurna, dunia ini tidak diciptakan untuk menjadi sempurna. Ambil langkahmu, keputusanmu, hidupmu.

Perjumpaan kita, singkat tapi bermakna.

Duh, sudah dulu ya, aku kehabisan waktu.

Selamat menjalani hidupmu.

Arina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun