Mohon tunggu...
Opini Today
Opini Today Mohon Tunggu... Guru - wArga Indonesia

pro terhadap yang baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bahaya Laten Perpanjangan Jabatan Presiden Mencederai Demokrasi

8 September 2021   13:07 Diperbarui: 8 September 2021   13:17 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam politik sangatlah biasa. Namun, apa jadinya bila penguasa dengan mudah mengotak-atik UUD 1945 hanya untuk kepentingan segelintir kelompok saja.

Sekarang bisa saja berkata tidak akan mengubah amandemen 1945, tetapi di saat rakyat lengah maka penguasa memanfaatkannya untuk menggunakan kekuasaannya mengotak-otik Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang menurut saya sangat mungkin untuk dilakukan. 

Seketika, Penulispun  jadi teringat modus yang dilakukan kolonial Belanda saat zaman penjajahan dulu. Hampir sama namun tak serupa. Awalnya hanya ingin menguasai Batavia, hingga akhirnya seluruh wilayah hendak diotak-atik.  

Jangan sampai, penguasa berbuat bak seperti mental penjajah. Sekarang ngomongnya tidak mengotak-atik GBHN UUD 1945. Tiba-tiba masyarakat dibuat kaget adanya keputusan mememperpanjang jabatan Presiden. Atau bahkan, bisa jadi tak hanya sebatas perpanjang masa jabatan Presiden. Bisa-bisa masa jabatan periode Presiden bisa bertambah tanpa sepengetahuan rakyat. 

Bila itu benar terjadi, sangat mudah otoritarianisme dijalankan oleh penguasa. Sekarang sudah terasa kebijakan yang dibuat mengarah ke sana. Bisa jadi (asumsi penulis), otoriter semakin menjadi-jadi setelah masuk ke ranah paling mendasar dari konstitusi bisa dilakukan oleh penguasa.  

Jika koalisi tersebut bakal jadi produk kartel dan transaksional maka yang didapat hanya kehancuran untuk bangsa dan Negara kita tercinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun