Sebagai sahabat, aku merasa terhormat menyaksikan langsung perjalanan beliau. Dari seorang pengajar yang dengan sabar membimbing kami di kelas, hingga kini menjadi seorang doktor yang dihormati. Hubungan kami bukan hanya tentang belajar dan mengajar, tetapi juga tentang saling mendukung dalam perjalanan hidup. Aku belajar banyak dari semangatnya, ketekunannya, dan visi global yang selalu ia bawa dalam setiap langkah.
Pak Ridwan bukan hanya seorang teman, tetapi juga mentor yang menginspirasi. Melihat pencapaiannya hari ini, aku merasa bahwa perjuangan dan dedikasinya adalah teladan bagi kita semua. Bukan hanya untuk mengejar impian, tetapi juga untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan.
Penutup
Pak Ridwan, pencapaianmu hari ini adalah buah dari kerja keras, pengorbanan, dan ketekunan yang luar biasa. Aku yakin ini bukan akhir dari perjalananmu, tetapi justru awal dari babak baru yang lebih besar. Terima kasih telah menjadi sahabat, mentor, dan inspirasi. Semoga apa yang telah kau capai hari ini menjadi manfaat yang luas bagi banyak orang, dan semoga Tuhan senantiasa membimbing langkahmu ke depan.
Selamat atas gelar doktor yang telah diraih. Aku bangga bisa menyebutmu sahabat.
"Tulisan adalah artefak pikiran manusia. Maka, mari kita ciptakan karya-karya yang dapat meningkatkan peradaban." --Ridwan Arifin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H