Menurut seorang Analis Intelijen, Ridwan Habib dalam wawancara di salah satu TV Lokal, yang juga saat bom meledak beliau berada di sekitar 700 meter dari lokasi kejadian, menyatakan bahwa peristiwa teror bom di Sarinah terjadi karena ada gerakan tak terduga oleh sekelompok jaringan teroris yang telah ditangkap beberapa waktu lalu. Sebagai bagian dari siasat perang ketika ada kelompoknya yang ditangkap mereka melakukan strategi re..atriasi?? (mohon maaf, penulis tidak mencatatnya, hanya nonton di TV, jadi bahasa agak sulit dihapal, barangkali bisa dibantu oleh sobat di kolom komentar nanti! Terima kasih), yaitu dengan cara lari atau mempercepat penyerangan.
Sebagai contoh, ketika ada 10 orang teroris yang tertangkap ada 5, maka sisanya akan lari secepat kilat, mungkin langsung sembunyi ke daerah yang sangat terpencil atau ke luar negeri, atau jika tidak lari langsung mempercepat serangan dari jadwal yang telah direncakan. Militan kelompok teroris ini memang tidak bisa diremehkan. Peristiwa teror ini terjadi di kawasan episentrum bisnis dan dekat dengan pusat pemerintahan. Secara nyata keberhasilan teror mereka telah menunjukan taring dan keseriusan atas apa yang diancamkan.
Dibalik Peristiwa Ledakan Bom Yang Telah Meneror Ibukota
Efek dari kemajuan IPTEK, data dan informasi mudah dan cepat sekali didapat. Dengan adanya peristiwa ledakan bom ini, penulis yakin masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Marauke sudah sama-sama tahu. Bahkan di media internasional, untuk peristiwa yang berkaitan dengan Teroris, Teror Bom dan ISIS bakal menjadi konsumsi berita paling Headline. Salah satunya di daerah Real Madrid, Spanyol, kebetulan ada sahabat karib penulis yang bekerja di KBRI mengirimkan pesan berupa berita singkat dan foto-foto yang menggambarkan pemberitaan peristiwa ledakan bom di Jakarta oleh salah satu TV lokal di Madrid.
Sikap dan ekspresi awal penulis ketika mengetahui peristiwa ini adalah sedih. Mungkin juga perasaan yang sama dialami oleh sobat semua. Apalagi orang-orang yang mengalami langsung peristiwa tersebut, bukan hanya perasaan sedih, namun rasa takut begitu menyelimuti, yang terkadang bisa menimbulkan efek kepanikan. Itu adalah hal yang sangat wajar dan manusiawi. Namun sebenarnya gagasan apa telah mendorong penulis membuat tulisan ini, bukanlah pada aktifitas citizen jurnalism semata yang cenderung terbawa arus mainstream. Akan tetapi rasa kepedulian terhadap sobat semua yang satu nusa dan satu bangsa dengan penulis, yaitu Nusa dan Bangsa Indonesia demi melawan dan mengecam segala perbuatan dan tindakan teroris yang tidak bisa ditolerir sedikitpun. Juga, jika dibiarkan akan memecah belah persatuan dan kesatuan serta merusak tatanan Bangsa Indonesia.
Untuk itu, sobat boleh sedih atau sedikit panik namun tidak boleh berlebihan. Justru itu adalah tujuan utama yang diharapkan oleh Para Teroris yang kejam. Kesedihan mendalam menimbulkan kekhawatiran sehingga timbul rasa takut berlebihan dan kepanikan yang over justru akan menghilangkan sikap kehati-hatian, sehingga mengurangi kewaspadaan. Kalau sudah takut dan tidak waspada lagi, ini akan menjadi senjata ampuh bagi musuh untuk melancarkan serangan demi serangan. Inilah mengapa Kelompok Teroris ISIS setiap ada peristiwa bom mereka selalu mendeklarasikan bahwa merekalah pelakunya, hal itu sebagai “Shock Therapy” terhadap musuh-musuhnya.
Seperti apa yang disampaikan oleh Presiden Indonesia, “Negara, Bangsa dan Rakyat tidak boleh takut, tidak boleh kalah oleh aksi teror seperti ini. Dan saya harap masyarakat tetap tenang karena semua terkendali,” ujar Presiden Jokowi dalam wawancaranya, 40 menit setelah kejadian berduka itu di hadapan Pers. Atas kejadian ini pun dapat menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah untuk lebih waspada dan lebih concern lagi dengan jaringan teroris yang berada di Indonesia. Tidak hanya itu, dalam sesi wawancaranya Pak Jokowi saat itu, memerintahkan kepada Kapolri dan Menkopolhukam untuk mengejar! dan menagkap! teroris yang terlibat pada peristiwa itu, beserta jaringannya.
Mari bersatu sobat bangsa Indonesia dengan menjadi berani dan tidak gampang panik untuk melawan aksi teror para teroris manapun!. Jangan biarkan para teroris dan ideologinya tumbuh subur di Tanah Air Kita, Tanah Air Indonesia.
Salam Bersatu dari Opini Maker, penulis amatir yang peduli.
NB: Sampai artikel ini selesai ditulis penulis mendapatkan berita dari Divisi Humas Polri di Medsos, bahwa situasi sudah aman terkendali, pelaku 7 orang, 3 orang tertembak mati dan sisanya 4 orang teroris telah berhasil dilumpuhkan dan ditangkap. Pesannya, “Mari bersama peduli lingkungan sekitar! dan saling asuh satu dengan lainnya sehingga bila ada hal yang mencurigakan di lingkungannya, bisa langsung lapor ke RT/RW atau Pos Polisi terdekat!"