Mohon tunggu...
Rohman Aje
Rohman Aje Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Alhamdulillah, Hopefully I am better than yesterday

Seorang opinimaker pemula yang belajar mencurahkan isi hatinya. Semakin kamu banyak menulis, semakin giat kamu membaca dan semakin lebar jendela dunia yang kau buka. Never stop and keep swing.....^_^

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Teror Bom Sarinah Jakarta, Janganlah Engkau Gentar!

14 Januari 2016   17:12 Diperbarui: 14 Januari 2016   20:51 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ledakan yang terjadi di Sarinah, Jakarta pagi hari ini, Kamis, 14 Januari 2016 membuat warga di sekitarnya menjadi tegang dan panik. Bahkan di sekitar kejadian juga terdengar aksi baku tembak, sehingga membuat warga di sekitar Jl. Sarinah, Thamrin berhamburan, berlari menjauh dan mencari tempat berlindung. Menurut informasi dari media, bahwa bom meledek lebih dari tiga kali, bahkan sampai enam kali ledakan. Salah satunya meledakan satu Pos Polisi yang tepat berada di garis perempatan Sarinah.

Informasi ini sangat cepat beredar karena media massa cetak, media daring dan juga media televisi menjadikan peristiwa ini menjadi berita yang paling hangat atau headline. Sehinga tidak hanya masyarakat di lokasi kejadian yang tahu, tidak pula di Jakarta, tetapi seluruh warga Indonesia bahkan dunia internasional dengan sekejap mengetahuinya.

Terlebih media sosial, aplikasi chatting berbondong-bondong mengirimkan pesan secara broadcast peristiwa ini dalam bentuk berita singkat berikut foto-fotonya. Pesan ini sengaja dikirim sebagai informasi penting dan sekaligus mengingatkan agar lebih hati-hati terutama yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Siapakah Pelakunya dan Apa Motifnya?

Sampai saat ini belum ada pemberitahuan secara resmi dari pihak pemerintah tentang siapakah para pelaku peledakan bom di Sarinah, begitu pula motif dibalik serangan tersebut. Namun, dari hasil rangkuman penulis yang diambil dari media online, broadcast messages yang bertebaran dan juga media televisi, bahwa kejadian ini terkait dengan jaringan teroris dan dugaannya mengarah kepada Kelompok Teroris ISIS. 

Sebab, dua bulan sebelum kejadian teror tersebut ada ancaman yang dilancarkan oleh Kelompok ISIS melalui media sosial bahwa negara Indonesia akan menjadi sasaran serang berikutnya setelah Perancis. Ancaman teror ini pun pernah dilancarkan mereka sebelumnya, namun yang terakhir merupakan ancaman yang berpeluang terjadinya lumayan besar. Pasalnya ancaman tersebut muncul di penghujung akhir tahun 2015, sedangkan saat itu ada momen-momen perayaan besar seperti Natal dan Tahun Baru.

Kapolri bersama Menkopolhukam menggapi ancaman tersebut dengan serius, yang kemudian segera ditindaklanjuti dengan gerakan cepat. Tidak lama setelah teror ISIS tersebut tersebar, beberapa jaringan teroris telah dibekuk. Beberapa di antaranya ada di daerah Tasikmalaya, Majalengka dan di beberapa daerah lainnya, yang terakhir adalah di daerah Bandung. Jaringan teroris ini memang tidak dipungkiri keberadaannya dan tersebar di beberapa daerah di Indonesia.

Kelompok Teror ISIS juga diketahui memiliki strategi perang secara intelijen. Di antaranya adalah strategi pengalihan/umpan (decoy war strategy) atau strategi pengorbanan (mengorbankan beberapa anggota demi melancarkan serangan yang lebih besar). Namun, Kapolri bersama Menkopolhukam memang sudah memprediksi dan mengantisipasi gerakan-gerakan mereka agar tidak kecolongan atau ancaman mereka itu benar-benar terjadi.

Terbukti pada waktu Natal dan Tahun Baru dalam keadaaan aman-terkendali dan berita gembira penangkapan beberapa jaringan pelaku teroris. Hal tersebut telah membuat masyarakat merasa aman dan tenang, tanpa mereka sadari sekalipun. Secara pribadi penulis bersyukur dan mengapresiasi kinerja Pemerintah yang diwakili Kapolri dan Menkopulhukam selama masa Natal dan Tahun Baru 2015 yang lalu. (Rasa syukur sebetulnya sudah direncakan akan ditulis sebelum kejadian teror Bom di Sarinah)

Ternyata, salah satu strategi yang sulit diduga adalah menyerang lawan dalam keadaan lengah. Peristiwa teror Bom disertai baku tembak ini terjadi di kawasan sibuk, termasuk hilir mudiknya para pebisnis. Sementara kelompok teroris ini menyerang dikala Jokowi berada di luar Ibukota. Meskipun Jokowi dikenal tanpa pengawalan Paspampres yang ketat, tapi tetap saja secara tidak langsung pengamanan Presiden kita tetap diutamakan. Sehingga Ibukota boleh dikatakan dalam keadaan lengah terhadap gerakan tipu muslihat para peneror.

Di samping kelengahan itu tidak terdapat unsur kesengajaan, akan tetapi salah satu faktor kelemahan yang menjadi celah bagi strategi Kelompok Teroris ini sulit untuk ditebak. Siapa yang bisa menyangka bahwa akan terjadi Teror Bom di Sarinah setelah 14 hari lewat dari penghujung tahun 2015. Tidak dinyana-nyana pula peristiwa yang menewaskan beberapa orang dan merusak beberapa fasilitas umum di Sarinah, Thamrin DKI Jakarta ini terjadi pada hari ini, Kamis, 14 Januari 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun