Mohon tunggu...
Drs. Haryanto, MM
Drs. Haryanto, MM Mohon Tunggu... -

Seorang guru yang berdedikasi dan haus akan wawasan baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Olahraga Tidak Mengenal Usia

6 Maret 2015   07:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:05 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sudah tua, sudah tidak jamannya ikut olahraga.

Kalimat itu mungkin yang dapat menggambarkan bagaimana kondisi orangtua dewasa ini. Orangtua, baik orangtua di rumah maupun guru di sekolah yang sudah cukup umur, kadangkala mengganggap olahraga tidak penting lagi.

Banyak diantara mereka yang meninggalkan aktivitas olahraga karena alasan sudah lelah bekerja seharian atau tidak punya waktu. Padahal olahraga adalah aktivitas sepanjang jaman yang dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk orang-orang yang sudah cukup umur.

Selama ini di sekolah, olahraga seringkali diperuntukkan hanya untuk para siswa. Untuk bapak dan ibu guru hanya sebatas lalu saja bagi yang berminat. Agenda rutin senam pagi setiap hari Jumat, kadang dipenuhi peserta tetapi kadangkala terlihat kosong. Kegiatan klub-klub olahraga di sekolah pun tidak banyak diikuti oleh rekan-rekan guru secara langsung.

Guru sebagai teladan yang memberi contoh baik kepada siswa, sudah sepatutnya menjadikan olahraga sebagai media pembelajaran sikap positif kepada siswa. Ada banyak nilai positif yang terkandung dalam sebuah kegiatan olahraga. Kreativitas, sportivitas, kejujuran, integritas, kerjasama, bahkan kemanusian. Olahraga tidak hanya gerakan fisik semata, tetapi olahraga adalah rekreasi sekaligus media pembentukan karakter siswa

Melalui olahraga, guru dapat membina mutu dan meningkatkan sumber daya manusia di sekolah, menjadi insan yang sejahtera, baik jasmani, rohani maupun sosial. Tidak hanya siswa yang dapat dibina melalui olahraga, tetapi rekan-rekan guru pun dapat saling mengingatkan untuk terus meningkatkan kapasitas dirinya melalui olahraga.

Tidak pernah ada kata terlalu tua untuk berolahraga. Mengaktifkan kembali kelompok-kelompok olahraga antar guru di sekolah adalah tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk peningkatan kualitas diri. Kelompok-kelompok ini dapat mengambil peran sesuai dengan kemampuan dan kapasitas yang dimiliki, contohnya kelompok penyuka senam aerobic, atau kelompok olahraga bola pingpong. Semua dapat dilakukan sesuai dengan keahlian masing-masing.

Olahraga adalah kegiatan pelatihan olah tubuh yang dapat memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan diri untuk lebih fleksibel, baik secara fisik maupun sosial. Maka dari itu, tidak ada kata terlambat bagi guru untuk turut serta dalam kegiatan ini. Karena guru yang sehat adalah teladan yang sehat bagi para siswanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun