Pihaknya juga menyampaikan apresiasi atas penghargaan tertinggi (A) yang telah diterima oleh Pemkab Bojonegoro pada kategori Badan Publik Informatif tingkat kabupaten/kota se-Jawa Timur.Â
Pihaknya melihat Pemkab Bojonegoro bagus dalam pengelolaan PPID. "Terbukti berturut-turut masuk terus dalam kegiatan KI Award. Ini membuktikan bojonegoro bagus dan kami ingin ngangsu kaweruh agar bisa seperti bojonegoro," ungkapnya.
Selain itu pembangunan dan penerapan Satu Data Bojonegoro yang dilihatnya dari website juga telah menginspirasi Dinas Kominfo Kota Malang. Dipilihnya Dinas Kominfo Bojonegoro untuk studi referensi penerapan KIP sampai tingkat desa juga atas rekomendasi komisioner KI Provinsi Jatim.Â
Apa yang telah dilakukan Bojonegoro terkait pelayanan informasi, diseminasi informasi, banyak sekali aplikasi-aplikasi yang telah dibangun dan diterapkan, pihaknya ingin saling berbagi.
Lebih lanjut Fery mengungkapkan, Dinkominfo Kota Malang terus berusaha melakukan study banding untuk memberi masukan perbaikan PPIDnya. Â Penguatan internal seperti bimtek, sosialisasi kepada PPID pembantu di Kota Malang. Namun di sisi lain tingkat rotasi pegawai yang menjabat PPID pembantu cukup tinggi. Selain itu banyak kendala misal terkait informasi yang dikecualikan, masih ada perangkat daerah multi tafsir/mempunyai pendapat sendiri.
"Ini menjadi PR untuk memberikan pemahaman satu sama lain bahwa Pemkot Malang satu atap Kota Malang, tidak ada perangkat daerah berdiri sendiri, masing-masing di bawah naungan PPID utama dengan atasannya langsung Sekretaris Daerah Kota Malang. Hal lain yang menjadi perhatian adalah pengelolaan medsos di Malang. Pihaknya harus mampu berkomunikasi sebaik mungkin dengan para mahasiswa sangat kritis," imbuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H