Mohon tunggu...
Muhammad Maulani
Muhammad Maulani Mohon Tunggu... wiraswasta -

belum jadi apa-apa belum punya apa-apa hanya terus berusaha jadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kemajuan Persepakbolaan Kita

29 Mei 2012   01:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:39 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama kalinya dalam sejarah PSSI, terdapat dua organisasi yang sama-sama mengakui bahwa merekalah PSSI yang sah. Yang pertama PSSI yang dipimpin oleh Djohar Arifin dan yang kedua PSSI KW (liga) Super dipimpin oleh La Nyala Mataliti. Ini merupakan kemajuan yang sangat besar, sepakbola Indonesia akhirnya mampu mengkloning organisasinya. Dan hasilnya memuaskan, PSSI menjadi lebih gahar karena ada saudaranya yang mendukung.

Begitu juga dengan tim Nasional, terdapat dua timnas yang siap diturunkan kapan saja. Sehingga lebih mudah bagi Indonesia untuk berbicara di kancah Internasional. Saya yakin, beberapa tahun lagi pasti akan terjadi all Indonesian Final dalam ajang Piala Dunia.

Tetapi di lapangan banyak yang mengusulkan agar timnas cukup satu saja, dan melakukan seleksi terhadap dua timnas yang ada sekarang. Dengan cara melakukan pertandingan eksibisi antara dua timnas tersebut, yang menang yang menjadi timnas resmi. Bagi saya ini ide bodoh dan tidak masuk akal, masak kita punya kesempatan membuat all Indonesian Final di Piala Dunia dibuang begitu saja. Lebih baik begini saja, kita sewa promotor tinju terkemuka (sekelas Don King) untuk mepromotori pertandingan tinju antara Prof. Djohar Arifin vs La Nyala Mataliti, siapa yang menang silahkan mejadi ketua PSSI dan yang kalah menjadi wakil ketua. Gimana ide saya?? bagus kan??

4. Pemain punya keberanian minta gaji

Kemarin terbitlah berita kalau APPI yang merupakan wadah bernaung pemain profesional(an) Indonesia mendukung hak-hak para pemain untuk meminta gaji mereka kepada klub sebelum 7 Juni 2012. Ini merupakan kemajuan juga, soalnya selama 8 tahun yang lalu sering juga pemain diberitakan terlambat gajinya namun tidak ada yang berani nuntut. Cuma sayangnya belum jelas affiliasi APPI ini kemana, apakah ke PSSI original atau yang KW (liga) Super. Soalnya pentolannya APPI sendiri sering plintat-plintut.

Demikianlah sekelumit kemajuan yang berhasil dicapai sepakbola domestik kita, dibanding 8 tahun yang lalu. Semoga kemajuan ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan demi majunya sepakbola nasional. Saya berharap, dapat melihat secara langsung ke-JEEGEEERRR-an yang akan terjadi dilapangan selanjutnya.

Wassalam untuk PSSI

Go To Hell untuk KPSI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun