Mohon tunggu...
opi novianto
opi novianto Mohon Tunggu... Lainnya - suka dunia militer

Suka otomotif dan dunia militer

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kepiting Itu Sedap dan Banyak Manfaatnya bagi Kesehatan

1 Desember 2020   21:52 Diperbarui: 1 Desember 2020   21:57 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepiting sedap dari kaimana (dokumen pribadi)

Jujur aja dan jujur pake banget, saya adalah seorang penggemar seafood dan khususnya penggila kepiting. Apabila ditanya apa makanan laut (seafood) yang paling favorit, jawabannya ada tiga: kepiting, kepiting dan kepiting. Kalau makan seafood apakah itu yang kelas pinggir jalan seperti di kawasan Kalimati dekat Mangga Besar atau kelas resto, pasti kepiting gak pernah luput dari menu pesanan.

Saya bisa melahap kepiting satu porsi sendiri, bahkan pernah sampai pernah tiga porsi (baca; tiga piring), dihabiskan sebagian besar oleh saya sendiri wkwkwk.

Pun untuk perayaan tahun baru, saya biasa membeli sendiri kepiting hidup di kawasan Kramat Jati untuk kemudian dimasak sendiri di rumah. Biota laut ini sedap diolah apa saja, baik sekadar direbus atau dibumbui dengan lada hitam, saus padang, saus mentega, dan banyak lagi.

Apalagi ketika mengetahui menyantap kepiting memiliki banyak manfaat. Wah jadi tambah senang makan kepiting deh. Berdasarkan informasi yang saya lansir dari Klikdokter, kepiting memiliki banyak manfaat bagi badan. Lima manfaat utamanya adalah yang pertama adalah menyehatkan jantung dan menurunkan risiko stroke karena daging kepiting itu kaya akan asam lemak omega-3. Asam lemak inilah yang membantu untuk menyeimbangkan kadar kolesterol dalam darah.

Yang kedua, makan kepiting itu bagus untuk otak. Pasalnya kepiting kaya akan vitamin B12. Vitamin ini berkontribusi dalam menjaga kesehatan otak. Manfaat ketiga yaitu melancarkan sirkulas darah. Kepiting memiliki unsur nutrisi yang membantu penyerapan zat besi dan membantu memperlancar sirkulasi darah.

Manfaat keempat dari menyantap kepiting yakni menjaga kesehatan tulang. Hal ini dikarenakan daging kepiting memiliki kandungan fosfor yang baik untuk kesehatan tulang dan gigi Dan, manfaat terakhir adalah meningkatkan daya kekebalan tubuh karena kepiting juga punya unsur selenium yang berkaitan dengan antioksidan yang membantu melawan radikal bebas. 

Omong-omong tentang kepiting, meski saya penggemar beratnya, saya tak tahu banyak soal jenis-jenis kepiting. Misalnya tentang beda rasa antara kepiting Kalimantan, kepiting Jawa, dan kepiting Papua. Yang penting sih dagingnya yang segar dan rasa masakannya yang sedap.

Asyik Ditraktir Makan Kepiting

Nah, makanya pas banget bak durian runtuh ketika diajak Bang Rahab Ganendra dari komunitas  Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) atas undangan dari Chef Alberto Sibuea saya tak berpikir dua kali untuk langsung mengiyakan ajakannya. 

Apalagi yang saya dengar, undangannya adalah santap kepiting cuma-cuma dalam rangka soft opening salah satu resto dan bisnis kuliner kepiting, dimana kepitingnya berasal dari Kaimana, Papua. Wow siap-siap deh datang dengan perut kosong, biar muat banyak kepiting.

Kepiting yang sedap (dokumen pribadi)
Kepiting yang sedap (dokumen pribadi)
Chef Alberto pada kesempatan acara ini memasak enam jenis masakan kepiting. Ada kepiting saus lada hitam, saus padang sebagai dua varian yang umum. Empat lainnya relatif jarang ada, yaitu kepiting masak woku, andaliman, telur asin, dan tom yam. Duh dengar namanya saja langsung lapar dan ingin mencobanya.

Kepiting yang digunakan oleh Chef Alberto ini juga khas yaitu jenis kepiting bakau dari Kaimana, sebuah daerah di Papua. Kata Chef asal Medan ini, kepiting ini memiliki rasa yang istimewa. Ia mengambil kepiting ini langsung dari sana. Jadinya segar karena dikirim dari Papua langsung ke Jakarta, jadi nggak pake transit. Tujuannya apalagi kalo bukan kepitingnya tetap setrooong, nggak loyo....

Oke mulailah kami bersantap kepiting. Yang khas disini adalah terdapat dua piihan , yaitu kami bisa menyantapnya dengan nasi atau ubi merah dan singkong yang dibumbu kuning. Rupanya lebih seru menyantap kepiting dengan ubi merah. Rasanya nyambung dan enak banget. Jujur, ini pertama kalinya bagi saya makan hidangan ubi singkong dengan bumbu seperti itu. Paling banter sebelumnya cuma papeda.

Satu demi persatu varian kepiting kami cobai. andaliman mewakili rasa Medan, sedangkan woku mewakili daerah Manado. Varian telur asin mewakili tren masa kini dan tom yam adalah citarasa internasional.

Duh bingung mana yang paling enak. Semuanya enak. Tapi tetap yang paling saya suka itu varian lada hitam dan yang kedua telur asin. Bumbunya juara banget dan gak pelit bumbu lho...digado saja udah bikin ketagihan ...

Bisa makan kepiting beku yang mudah dihidangkan (dokumen pribadi)
Bisa makan kepiting beku yang mudah dihidangkan (dokumen pribadi)
Masakan kepiting kaimana ini juga bisa dipesan via daring atau santap langsung. Resto dine in nya ada di bilangan mal Sarinah dekat dengan pusat counter handphone. Sementara daring bisa via grab food atau gofood atau kontak via whatsapp.

Jadinya jika sedang kangen makan kepiting dan ingin coba kepiting woku bisa coba kepiting Kaimana ini. Pasti nagih deh.

Disediakan tiga macam ukuran kepiting yaitu Imut (300 gram), Kece (500 gram) dan Gembul (700 gram). Cara masaknya pun mudah kalau kita pesan dari mobile apps, cukup kepiting beserta plastik kemasannya yang kedap udara di masukkan ke dalam panci berisi air. Lalu didihkan selama 30 menit. Kemudian siap untuk disantap deh.

Logo KPK (dok KPK Kompasiana)
Logo KPK (dok KPK Kompasiana)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun