Mohon tunggu...
opi novianto
opi novianto Mohon Tunggu... Lainnya - suka dunia militer

Suka otomotif dan dunia militer

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Benteng Pendem, Wisata Potensial Cilacap yang Belum Terpoles

9 Januari 2018   22:17 Diperbarui: 9 Januari 2018   22:38 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan asik Geliga bebas pegal, belum ke Teluk Penyu nih (dokpri)

Hingga saat ini masih banyak bangunan yang belum selesai digali karena keterbatasan dana. Kondisi tempat wisata ini saja nampak kurang terawat, padahal sangat potensial. Coba kalau benar-benar dirawat maka benteng ini kondisinya bakal semenarik seperti Kota Tua di Jakarta. Ada banyak kisah bersejarah di Benteng Pendem dan sekitarnya, dari kisah orang buangan di Nusakambangan, pelabuhan Cilacap sendiri, sistem tanam paksa, jalan Daendels, dan sebagainya.

Ada tempat untuk mengintai musuh (dokpri)
Ada tempat untuk mengintai musuh (dokpri)
Istirahat di gazebo bikin ngantuk (dokpri)
Istirahat di gazebo bikin ngantuk (dokpri)
Jalan asik Geliga bebas pegal, belum ke Teluk Penyu nih (dokpri)
Jalan asik Geliga bebas pegal, belum ke Teluk Penyu nih (dokpri)
Kehadiran rusa jantan mendadak bikin kaget (dokpri)
Kehadiran rusa jantan mendadak bikin kaget (dokpri)
Kami berdua kemudian naik ke bagian atas.Ada gazebo, juga ada bangunan lain yang berair. Kami beristirahat, hawanya segar. Lumayan melelahkan dan pegal juga berkeliling benteng. Apalagi si istri juga mengajak untuk main air di pantai Penyu. Aku oleskan dulu Geliga Krim Otot. Krim ini tidak lengket dan panasnya mudah meresap. Jalan-jalan jadi bebas pegal.

Masih ada waktu menikmati Cilacap di Pantai Penyu hingga matahari terbenam. Setelah itu kami berdua harus berkendara ke Purwokerto sekitar dua jaman. Dari Cilacap kami bawa cerita.

Menunggu matahari terbenam di Teluk Penyu Cilacap (dokpri)
Menunggu matahari terbenam di Teluk Penyu Cilacap (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun