Mohon tunggu...
opi novianto
opi novianto Mohon Tunggu... Lainnya - suka dunia militer

Suka otomotif dan dunia militer

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kisah Suram Pendudukan Korea oleh Jepang dalam Battleship Island

25 Agustus 2017   11:46 Diperbarui: 25 Agustus 2017   20:30 6907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu adegan dalam The Battleship Island (dok. IMDB)

Film berlatar sejarah selalu menarik bagiku. Sambil menyelam minum air, sambil menikmati film juga mendapat tambahan ilmu tentang sejarah dunia. Itulah yang kudapat ketika menonton film Battleship Island bareng KOMIK Kompasiana di CGV Grand Indonesia beberapa waktu lalu. Film ini berlatar sejarah masa didudukinya Korea pada saat itu oleh balatentara Dai Nippon.

Seperti nasib negara di bawah pendudukan Jepang, rakyat yang terjajah pun menjadi objek penderita dan diperas tenaganya menjadi romusha. Battleship Island menekankan penderitaan sebagian bangsa Korea yang dipaksa menjadi pekerja tambang batubara milik Jepang menjelang akhir Perang Dunia II pada sebuah pulau bernama Hashima atau yang disebut Battleship Island.

Dalam film ini dikisahkan bahwa ada dua jenis pekerja tambang dalam film ini yaitu mereka yang tahu dan suka rela mendaftar dan dipekerjakan di tambang batu bara namun tidak menyangka bahwa kondisinya sedemikian parah. Golongan kedua adalah mereka yang tidak tahu menahu bahwa mereka akan dikirim dan dipekerjakan ke tambang batubara tersebut. Bahkan ada sebagian yang dicegat dan diculik dalam perjalanan pulang dari sekolahnya.

Banyak pula wanita yang diperdaya, diberitahu bahwa akan dijadikan sebagai pekerja tambang namun ternyata sesampainya disana dijadikan wanita penghibur balatentara Jepang atau Jugun Ianfu.  Kategori ini diisi oleh wanita usia 15 tahun ke atas dan tidak pandang bulu, baik yang belum menikah, janda, maupun yang masih berstatus istri orang.

Yang lebih menyedihkan, di tengah situasi penuh kegetiran dan kesusahan tersebut selalu ada saja sebagian oknum negara yang diduduki menjadi kolaborator atau mereka yang mau bekerja sama dan melayani kepentingan penjajah demi keuntungan pribadi. Kolaborator Korea inilah yang menjadi salah satu pemasok sumber daya manusia  untuk dipekerjakan di tambang batubara Jepang.

Dikisahkan si kolaborator Korea menjamu pihak Jepang dengan mengundang sebuah band orkestra. Anggota band tersebut di antaranya bapak anak, Lee Kang-ok (Hwang Jung-min) dan Lee So-hee (Kim Su-an). Lee membuat masalah dengan istri dari salah satu  komandan militer Jepang dan terancam dikirim sebagai pekerja tambang ke Jepang. Karena khawatir maka ia pun menyatroni Perwira Polisi Jepang untuk meminta jaminan keamanan dengan memberikan sejumlah uang.

Sesampai di pelabuhan Nagasaki harapan tinggal harapan, kelompok band tetap dikirim sebagai pekerja paksa di tambang tersebut, bersama dengan seluruh penumpang Korea yang turun dari kapal ferry tersebut. Ada sekitar 400 pekerja Korea di pulau tersebut

Konflik mulai memanas ketika Jepang mulai kalah dan pulau Hashima mulai dihujani oleh bola api. Jepang berupaya mengorbankan para pekerja Korea untuk melenyapkan bukti agar tidak dituntut sebagai kejahatan perang. Para pekerja Korea pun berupaya kabur dari pulau tersebut dengan segala cara.

Hwang Jung-min bermain optimal di film ini. Ia mampu membuat penonton terbawa emosi, bagaimana ia melindungi putri semata wayangnya sejak ibunya tiada, apalagi ketika sang komandan bermaksud membawanya ke Jepang sebagai persembahan ke pimpinan militer Jepang. Dan Kim Su-an sebagai Lee So-hee juga tidak kalah cerdik dalam membantu perjuangan Ayah dan pekerja Korea di dalamnya. Kim Su-an ini sebelumnya tampil menarik perhatian di film bertema zombie, Train to Bussan.

Jalan ceritanya dinamis dan menegangkan. Ryoo Seung-wan pandai menggiring emosi penonton sehingga ikut larut dan merasa trenyuh dengan pekerja Korea. Di dalam film ini juga disisipi kisah romantis yang mengharukan. Ryoo Seung-wan sebelumnya juga sukses menyutradarai The Berlin File dan Veteran.

Selain Hwang Jung-min, film ini juga dibintangi pemain film beken seperti Lee Jung-hyun, Song Joong-ki, dan So Ji-su. Film ini mencatat sukses di Korea Selatan. Di Indonesia film ini masih tayang di berbagai bioskop tanah air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun