Mohon tunggu...
opi novianto
opi novianto Mohon Tunggu... Lainnya - suka dunia militer

Suka otomotif dan dunia militer

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jejak Kebesaran Singosari

14 Agustus 2015   18:05 Diperbarui: 14 Agustus 2015   18:05 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Candi Sumberawan yang Sejuk "][/caption]

Sejak menikah saya jadi termasuk sering ke kota Malang, kampung halaman istri. Berdua kami gemar ubek-ubek tempat wisata yang mengandung nilai historis. Kota ini memang kaya peninggalan bersejarah dari Kerajaan Kanjuruhan dan Kerajaan Singosari. Namun jejak Singosarilah yang terbanyak dan mudah disusuri.

[caption caption="Candi Jago yang Memiliki Teras Berundak dan Gapura"]

[/caption]

Istri menunjuk Candi Jago untuk dikunjungi. Candi ini terletak di Tumpang, tak jauh dari bandara Abdurahman Saleh. Ketika tiba di lokasi kami sempat ragu kok candinya sepi dan rupanya berdampingan dengan rumah warga.

Candi Jago merupakan candi untuk menghormati  Raja Wisnuwardana, Raja Singosari, ayah dari Raja Kertanegara. Candi ini merupakan candi Hindu seperti candi-candi yang umum ditemukan di Malang dan sekitarnya. Candi ini memiliki tangga atau teras berundak dan semacam gapura di bagian atas. Sayang bagian atas candinya sudah tidak utuh.

[caption caption="Candi Singosari yang Terbesar di Malang"]

[/caption]

Setelah Candi Jago, beberapa waktu kemudian kami berkunjung ke Candi Singosari. Kompleks candi ini luas dan ukuran candinya terbesar di Malang. Candi ini ramping dan nampak anggun.

Tak jauh dari Candi Singosari terdapat arca raksasa berukuran besar. Ada dua di samping kanan kiri jalan seolah menjaga pintu masuk. Kata istri arca itu disebut dwarapala yang merupakan penjaga tempat sakral. Kalau orang sini menyebutnya reco pentung. Ada dua buto sebagai penjaga, mungkin yang dijaga adalah Candi Singosari yang merupakan petilasan Raja Kertanegara. Kalau malam lewat sini angker apa tidak ya?

[caption caption="Reco Pentung Penjaga Tempat Sakral"]

[/caption]
Sekitar enam kilometer dari Candi Singosari, kami menuju satu-satunya candi Buddha di Malang. Candi itu bernama Candi Sumberawan terletak di desa Toyomerto.

[caption caption="Sawah Menghampar Menyejukkan Mata"]

[/caption]

 

[caption caption="Mata Air dimana Banyak yang Mandi di sini"]

[/caption]

Setelah tiba di desa Toyomerto, kami meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki lewat pematang sawah. Asyik, panorama sawah yang kuning menghijau, Eh sayangnya ada polusi mata. Banyak warga, para pria dewasa, yang mandi tidak mengenakan busana di mata air yang airnya jernih.

Saya merasa risih.  Mata seolah terpolusi (istilah istri saya) dan rasanya mendadak buta. Istri malah tenang-tenang saja dan pandangannya menekuri jalanan. Ada banyak yang mandi..waduh..saya mendadak mual. Istri tertawa-tawa, ia tahu saya tadi sempat membasuh wajah dengan air  yang mengalir tersebut.

Akhirnya kami tiba di hutan pinus. Ada kolam pemancingan yang besar, ada juga anak-anak kecil yang mandi di kolam yang jernih. Akhirnya tiba juga di kompleks candi.

[caption caption="Taman di Kompleks Candi Sumberawan yang Terawat"]

[/caption]

Candi ini berbentuk seperti stupa di tingkat teratas di Borobudur. Tidak ada petilasan dan sepi relief. Kosong dan sederhana tapi suasana di sekelilingnya asri, damai dan tenang.

[caption caption="Bagian yang Dikeramatkan"]

[/caption]

Istri nampak bercakap-cakap dengan penjaga candi. Rupanya candi ini sejak jaman Singosari menjadi pusat meditasi. Hayam Wuruk pun juga sempat berkunjung ke candi yang terpencil ini dan masa itu dijuluki Kasurengganan atau taman bidadari. Sepi, damai, tenang, beragam perasaan tersebut berbaur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun