[caption id="attachment_386578" align="aligncenter" width="300" caption="Datsun GO Biru Toska"][/caption]
Di antara Low Cost Green Car (LCGC) yang mewarnai jalanan Jabodetabek, Datsun GO termasuk yang paling menarik perhatian. Penampilannya bisa dibilang paling trendi di antara rekan-rekannya sesama LCGC. Apalagi yang berwarna biru toska atau tipe warna jade. Apakah interior mobilnya dan performanya secantik penampilan eksteriornya? Yuk kita buktikan bersama.Dalam acara Drive and Ride yang diadakan Kompasiana 21 Desember lalu, saya menjadi investigator dadakan bersama kompasianer lainnya. Oleh karena saya masuk dalam Tim Enam yang mendapatkan ‘jatah’ Datsun GO+ Panca, maka mobil LCGC bertipe MPV inilah yang akan saya ulik performa dan kapasitasnya dari pandangan orang awam.
[caption id="attachment_386581" align="aligncenter" width="535" caption="Datsun GO+ Panca Hitam yang Elegan"]
Dari segi eksterior, Datsun GO+ pantas menjadi juara di kalangan LCGC. Penampilannya tidak murahan. Datsun GO+ warna hitam ini tampil menonjol dengan penampilannya elegan dan berkesan macho.
Dari segi interior, saya mulai dari bagian paling belakang. Pasalnya, pada etape pertama saya kebagian duduk di kursi deretan paling belakang.
[caption id="attachment_386584" align="aligncenter" width="533" caption="Tombol untuk Masuk Bagian Belakang (Kiri). Baris Kedua Rebah (Kanan)"]
Adanya tambahan “+” pada nama Datsun GO merujuk pada keberadaan baris ketiga sehingga Datsun GO ini bisa dikategorikan sebagai MPV. Untuk masuk ke baris ketiga ini, saya menekan tombol untuk melipat baris kedua hingga menjadi flat yang terletak dekat head rest bangku baris kedua.
Baris ketiga ini memiliki jarak yang sempit sehingga saya yang tingginya 168 cm merasa sedikit kesulitan untuk mengatur posisi duduk yang nyaman. Oleh karena itu, menurut hemat saya baris ketiga ini lebih cocok ditempati anak-anak.
[caption id="attachment_386586" align="aligncenter" width="500" caption="Baris Ketiga Datsun GO+. Lebih Cocok untuk Anak-anak Sehingga Posisi Kaki Kurang Nyaman (Kanan)"]
Di tiap baris tempat duduk, termasuk baris ketiga, telah disediakan seatbelt sehingga berkendara dengan Datsun GO+ terasa aman. Namun untuk bagasi, fungsinya menghilang jika baris ketiga difungsikan sebagai tempat duduk penumpang. Tidak ada lagi ruang tersisa untuk bagasi ketika baris ketiga saya duduki. Akhirnya tas pun saya taruh di sebelah saya.
Fitur Datsun GO+
Untuk fitur kelengkapan, pintu depan sudah dilengkapi dengan power window dan slot rack untuk tempat menaruh minuman serta arm rest. Sehingga pengemudi dijamin lebih nyaman dan fokus di jalanan. Sedangkan penumpang di baris kedua perlu menggerakkan tuas jika ingin membuka atau menutup jendela. Ya lumayanlah untuk olahraga.
[caption id="attachment_386589" align="aligncenter" width="300" caption="Slot Rack dan Arm Rest"]
Tapi jika membuka jendelanya terkait dengan kebutuhan pemenuhan hawa sejuk, para penumpang baris kedua dan ketiga tidak perlu kuatir. Aliran udara dari AC dapat dirasakan sampai dengan baris ketiga. Posisi AC untuk penumpang baris kedua dan ketiga dialirkan dari konsol tengah, yang menyatu dengan kelengkapan audio single din.
[caption id="attachment_386591" align="aligncenter" width="300" caption="Konsol Tengah (Audio Din dan Dua AC Tengah)"]
Meskipun masih single din, namun sudah dilengkapi dengan slot USB untuk flash disk atau MP3 player agar pengendara dan penumpang dimanjakan dengan radio dan musik selama di perjalanan. Konsol ini terlihat minimalis tapi manis.
Driving position pun terbilang lega dan masih memiliki tempat penyimpanan, masing-masing di bawah kanan dan kiri ventilasi AC di kabin depan. Rem tangan yang mengadopsi model “jadul” menjadi ciri khas yang membedakan mobil LCGC ini dengan yang lain.
[caption id="attachment_386592" align="aligncenter" width="400" caption="Driving Position Lega dan Nyaman"]
[caption id="attachment_386599" align="aligncenter" width="300" caption="Dalaman Mobil"]
Mobil Datsun GO+ akan lebih mudah dikendarai bagi mereka yang terbiasa menggunakan mobil tipe manual. Jika sehari-hari terbiasa dengan matic, maka perlu adaptasi yang agak lama.
Nah, bagi mereka yang sudah biasa menggunakan kendaraan jenis manual, maka adaptasinya terletak pada rem tangannya yang model tarik. Remnya halus dan koplingnya cukup “enteng” sehingga tidak membuat kaki terasa pegal jika digunakan di jalan-jalan yang rawan macet. Jika digeber di kecepatan 60-70 kilometer maka konsumsi BBM akan menjadi irit di kisaran 20-21 km/liter.
[caption id="attachment_386596" align="aligncenter" width="300" caption="Mengemudi Hemat Bersama Datsun Go+"]
Jadi untuk kelas LCGC menurut saya Datsun GO+ berada di jajaran terdepan dengan keunggulannya. Apalagi karena satu pabrikan dengan Nissan, maka mesinnya pun menggunakan mesin Nissan March yang telah teruji keunggulannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H