[caption id="attachment_386591" align="aligncenter" width="300" caption="Konsol Tengah (Audio Din dan Dua AC Tengah)"]
Meskipun masih single din, namun sudah dilengkapi dengan slot USB untuk flash disk atau MP3 player agar pengendara dan penumpang dimanjakan dengan radio dan musik selama di perjalanan. Konsol ini terlihat minimalis tapi manis.
Driving position pun terbilang lega dan masih memiliki tempat penyimpanan, masing-masing di bawah kanan dan kiri ventilasi AC di kabin depan. Rem tangan yang mengadopsi model “jadul” menjadi ciri khas yang membedakan mobil LCGC ini dengan yang lain.
[caption id="attachment_386592" align="aligncenter" width="400" caption="Driving Position Lega dan Nyaman"]
[caption id="attachment_386599" align="aligncenter" width="300" caption="Dalaman Mobil"]
Mobil Datsun GO+ akan lebih mudah dikendarai bagi mereka yang terbiasa menggunakan mobil tipe manual. Jika sehari-hari terbiasa dengan matic, maka perlu adaptasi yang agak lama.
Nah, bagi mereka yang sudah biasa menggunakan kendaraan jenis manual, maka adaptasinya terletak pada rem tangannya yang model tarik. Remnya halus dan koplingnya cukup “enteng” sehingga tidak membuat kaki terasa pegal jika digunakan di jalan-jalan yang rawan macet. Jika digeber di kecepatan 60-70 kilometer maka konsumsi BBM akan menjadi irit di kisaran 20-21 km/liter.
[caption id="attachment_386596" align="aligncenter" width="300" caption="Mengemudi Hemat Bersama Datsun Go+"]
Jadi untuk kelas LCGC menurut saya Datsun GO+ berada di jajaran terdepan dengan keunggulannya. Apalagi karena satu pabrikan dengan Nissan, maka mesinnya pun menggunakan mesin Nissan March yang telah teruji keunggulannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H