Suatu negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi selalu ditopang oleh keberadaan sektor industri manufaktur. Â
Semakin banyak investasi di sektor industri maka multiplier efek yang akan ditimbulkan semakin besar, seperti meningkatnya lapangan pekerjaan, terciptanya nilai tambah dari komoditas primer, meningkatkan pendaptan masyarakat yang pada ujung-ujungnya dapat mengurangi tingkat kemiskinan di negara tersebut.
Begitu besar peranan industri pada suatu negara, sehingga semua stakeholder khususnya pemerintah harus menyediakan "karpet merah" bagi investor yang akan menanamkan modalnya di sektor industri secara merata di seluruh wilayah NKRI.Â
Calon investor yang masuk tentu akan banyak bertanya terkait fasilitas dan kemudahan apa yang akan kami dapatkan apabila berinvestasi di negara anda. Pertanyaan atau tuntutan dari calon investor ini sering kita dapatkan, khususnya di instansi/lembaga pemerintah yang membidangi penanaman modal baik di pusat maupun di provinsi/kabupaten/kota.
Selanjutnya yang menjadi perhatian adalah bagaimana respon pemerintah dalam memenuhi permintaan investor tersebut. Tentu respon yang diberikan sangat beragam tergantung dari karastersitik masing-masing daerah yang menjadi tujuan investasi.Â
Sebagai contoh pertanyaan calon investor yang lebih teknis, bagaimana pasokan listrik di wilayah ini? siapa penyedianya? Kehandalannya  seperti apa?. Respon dari pemerintah pasti selalu menyakinkan setiap calon investor bahwa  pasokan listrik akan terpenuhi.
Calon investor yang memutuskan investasi di Indonesia tentu telah dipertimbangkan dengan sangat matang sehingga rencana investasi dapat direalisasikan. Apabila kondisi ini terjadi, maka pemerintah punya kewajiban bagaimana menjaga kepercayaan investor tersebut sehingga merasa betah berusaha di Indonesia bahkan kalau perlu investor tersebut diharapkan melakukan ekspansi besar-besaran.Â
Menjaga kepercayaan investor ini tidak mudah, mengingat banyak faktor yang dapat secara tiba-tiba membuat kepercayaan investor dapat berubah 180 derajat. Salah faktor yang sering terjadi di negara kita adalah terkait ketersediaan pasokan dan kestabilan/kehandalan listrik.
Permasalahan listrik bagi sektor industri yang sering dijumpai seperti pasokan tidak mencukupi, sering terjadi pemadaman, bahkan terkait harga yang tidak kompetitif. Kejadian blackout pada hari Minggu kemarin menjadi bukti nyata ketidakhandalan listrik, khususnya yang disupply dari PLN. Kejadian tersebut merupakan preseden buruk dan pasti memberikan dampak kerugian yang tidak sedikit bagi perusahaan industri.Â
Kerugian yang paling jelas, industri akan berhenti berproduksi, jadwal pengiriman produk tertunda, pemenuhan target dan komitmen juga tidak terpenuhi yang menyebabkan dikenakannya penalty.Â
Di samping dampak tersebut, dampak psikologis perusahaan industri dan calon investor juga ada seperti menurunnya kepercayaan investor dan lebih ekstrim lagi mereka mulai memikirkan rencana relokasi ke negara tetangga yang tidak mempunyai permasalahan kelistrikan.
Kasus paling hangat dalam beberapa bulan terakhir ini terjadi di Pulau Batam, di mana industri-industri harus menerima pemadaman bergilir dengan waktu pemadaman yang tidak pasti. Kondisi blackout di sebagian Jawa dan  Batam tersebut menyebabkan banyak perusahaan industri yang mengalami kerugian berupa production loss, stop delivery, complain buyer, dan start up cost. Kemudian dampak selanjutnya adalah semakin berkurannya kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia.
Berdasarkan permasalahan tersebut, dapat dikatakan bahwa pada prinsipnya perusahaan industri eksisting dan investor sedang menagih kehandalan listrik negara sebagaimana kominten pemerintah di awal untuk menjamin pasokan dan kehandalan listrik untuk industri.Â
Namun apa daya blackout dan pemadaman listrik sudah terjadi sehingga pemerintah diharapkan mengambil langkah-langkah percepatan penyelesain permasalahan listrik.Â
PLN perlu melakukan optimalisasi pembangkit-pembangkit yang sudah ada dan kalau perlu melakukan pembangunan pembangkit baru untuk program jangka menengah sehingga tuntutan dari perusahaan industri yang menggunakan layanan listrik PLN dapat terpenuhi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H