Mohon tunggu...
openyourmindidfoundation
openyourmindidfoundation Mohon Tunggu... Penulis - Yayasan Open Your Mind Indonesia

Open Your Mind Indonesia bergerak dalam kepedulian kesehatan mental hadir untuk memberikan pelayanan dalam informasi kesehatan mental menyebarkan informasi yang dapat membantu masyarakat dalam merawat dan menjaga kesehatan mental mereka.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kisah Viral Penjual Es Teh: Keteguhan yang Membawa Kesuksesan

19 Desember 2024   19:08 Diperbarui: 19 Desember 2024   22:21 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Instagram @ziatuwel

Saat hidup penuh rintangan, tidak semua orang mampu bangkit dan melewatinya. Namun, tidak dengan bapak penjual es teh yang sedang hangat dibicarakan publik. Meski dihina di tempat umum oleh seorang tokoh agama, beliau memilih tetap berdiri tegak dan tersenyum menanggapinya. Hal ini menunjukan bahwa menghadapi ujian dengan tegar membuat masyarakat bersimpati serta memberikan dukungan yang mengubah hidup beliau.

Dari kisah ini ada dua pelajaran yang dapat kita ambil, yaitu keteguhan hati yang dimiliki bapak penjual es teh dan pentingnya dukungan dari lingkungan sekitar kepada seseorang.


Keteguhan Menghadapi Rintangan
Bicara tentang keteguhan hati memang gampang. Nyatanya, tidak semua orang memilikinya. Namun bukan berarti kita tidak dapat melatih mental kita menjadi seteguh bapak penjual es teh di cerita ini. Berikut beberapa tips dari profesional yang bisa dilakukan secara rutin untuk membangun ketahanan mental kita saat menghadapi rintangan:

1. Berlatih Menerima
Denial atau menolak kenyataan adalah reaksi umum banyak orang ketika ditimpa masalah. Respon ini memberikan kita ilusi bahwa kita memiliki kendali atas situasi sulit yang kita hadapi. Sayangnya, hal ini justru berpotensi membuat rasa sakit kita semakin parah karena ditumpuk terlalu lama. Kita akan sulit beradaptasi dengan situasi tersebut jika terus menolak untuk mengakuinya. Dengan belajar menerima, baru kita bisa mulai mencari solusi dan menyembuhkan diri.

Selain menerima situasi tersebut, penting juga untuk mengakui apa pun yang kita rasakan saat menghadapinya. Tidak perlu berusaha tampak tegar ketika merasa lemah. Hati yang teguh bukan berarti tidak pernah sedih.

2. Hubungi Orang Terdekat
Godaan untuk menarik diri dari pergaulan sosial sangat besar saat kita merasa terpuruk ketika ditimpa musibah. Alasan terbesarnya karena tidak ingin merepotkan orang lain dan dianggap beban. Namun, pilihan ini sebenarnya tidak baik bagi kesehatan mental. Masalah akan lebih ringan dihadapi ketika kita tidak sendirian. Karena itulah, hubungi keluarga, teman, atau komunitas untuk menemanimu. Mereka tidak akan selalu punya solusi, yang penting bisa jadi pendengar yang baik untuk menerima semua keluhanmu tanpa menghakimi.

3. Rawat Diri Sendiri
Dihadapkan dengan kesulitan hidup tidak hanya berdampak kepada mental seseorang, tetapi juga kondisi fisik. Pasalnya, tubuh dan pikiran kita saling terhubung. Tingkat stres yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan masalah pencernaan, imunitas, bahkan sakit jantung dan stroke. Tubuh yang sehat berarti mental yang sehat pula. Jaga pola makan meski tidak nafsu, rajinlah olahraga, serta lakukan relaksasi pikiran secara rutin seperti latihan pernapasan dan meditasi.

Pentingnya Dukungan Sosial
Seringkali, dukungan sosial dianggap remeh di kehidupan sehari-hari. Padahal, nyatanya dukungan sosial sangat penting bagi seseorang, apalagi ketika sedang menghadapi permasalahan hidup. Dalam bahasa psikologi, dukungan sosial ini disebut dengan Social Support. Social Support sendiri adalah bentuk dukungan dan perhatian yang diberikan oleh seseorang kepada individu. Bisa berupa dukungan emosional (emotional support), dukungan harga diri (esteem support), dukungan nyata (tangible support), serta dukungan informasi (information support).

Nah, jika kita melihat dari kisah si bapak penjual es teh yang dihina di depan publik oleh salah satu tokoh agama. Masyarakat berbondong-bondong memberikan dukungan sosial kepada si bapak penjual es teh. Baik itu dukungan emosional hingga dukungan nyata seperti sejumlah uang tunai dan tiket umroh. Hal ini semata-mata karena masyarakat melihat ketegaran dan ketabahan hati si bapak penjual es teh. Dengan demikian, banyak sekali dampak positif yang terjadi jika seseorang mendapatkan dukungan sosial, baik itu secara emosional maupun material. Contohnya seperti;

1. Lebih percaya diri.
 Orang-orang yang mendapatkan dukungan sosial secara penuh dari lingkungan, maka akan membentuk diri menjadi lebih percaya diri. Karena merasa bahwa mereka bisa menghadapi segala rintangan hidup.

2. Berpikir positif.
Adanya dukungan sosial secara emosional, akan membawa seseorang lebih mudah melihat sisi positif dari suatu masalah yang dihadapi. Dengan begitu, seseorang tidak akan cepat marah dan menyalahkan diri sendiri atas suatu permasalahan yang sedang dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun