Mohon tunggu...
Teguh Yuswanto
Teguh Yuswanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis dan wartawan

Suka membaca yang berat berat, suka menulis yang ringan ringan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Grand Opening Solo Exhibition Fitrajaya Nusananta: Kita Dibuat Sejarah

9 Januari 2022   14:47 Diperbarui: 9 Januari 2022   14:56 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fitrajaya bersama teman seniman. Foto: teguh yuswanto

Foto : teguh Yuswanto

Kita bukan pembuat sejarah. Kita dibuat sejarah. Sejarah bukan beban ingatan. Tapi penyerahan jiwa. Itulah cuplikan sambutan pelukis Fitrajaya Nusananta pada Grand Opening Solo Exhibition berjudul Memoir of The Old Master pada Sabtu (8/1) lalu di Gedung Kunstkring, Jalan Teuku Umar No 1, Menteng Jakarta Pusat.

Sesaat kemudian, pelukis kelahiran Sungai Penuh, Jambi menampilkan karya - karya lukisnya melalui proyektor diantaranya berjudul Michaelangelos David-acrylic di atas kanvas, Basquiat Range, Picasso Cries and Reveries, Three Basquiat Skulls, Threesome Women (Tribute to Picasso, Amadeo Modigliani dan Frida Kahlo), Under Your Skin dan lain - lain.

Threesome women (Tribute to Picasso, Amadeo Modigliani dan Frida Kahlo. Foto: teguh yuswanto
Threesome women (Tribute to Picasso, Amadeo Modigliani dan Frida Kahlo. Foto: teguh yuswanto


Sedikitnya ada 24 lukisan yang di pajang dari 40 karya lukisan yang dibuat.

" Yang jadi andalan lukisan berjudul Basquiat and Picasso. Karena saat membuat karya khusus untuk pameran ini, saya terinspirasi dari mereka," tutur Fitrajaya Nusananta.

Andreas Gunawan. Foto: teguh yuswanto
Andreas Gunawan. Foto: teguh yuswanto

Untuk menikmati karya - karya Fitrajaya Nusananta ini mesti sudah memiliki bekal pengetahuan tentang dunia seni lukis itu sendiri. Sebab obyek - obyek yang ditampilkan adalah tokoh - tokoh yang pernah dilukis oleh pelukis maestro seperti,  Leonardo da Vinci, Frida Kahlo, Picasso, Gustav Klimt, Amadeo Modigliani, Basquiat dan lain - lain.

 Penikmat juga harus paham siapa tokoh - tokoh yang dihadirkan kembali  dalam kanvas sehingga muncul dialog baru dan butuh tafsir baru. Seperti kemunculan Marylin Monroe dan Monalisa dua tokoh dari abad yang berbeda. Begitu muncul dalam kanvas melalui sapuan kuas Fitrajaya Nusananta timbul sejarah baru. Dan tafsir baru.

Untunglah, kurator Mirwan Yusuf membantu  menjelaskan  karya - karya Fitrajaya Nusananta. Dengan lancar, Mirwan Yusuf menjelaskan siapa sosok Marylin Monroe, Frida Kahlo, Monalisa, Liz Taylor, John Lennon dan Hitler.

Kurator Mirwan Yusuf. Foto: teguh Yuswanto
Kurator Mirwan Yusuf. Foto: teguh Yuswanto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun