Mohon tunggu...
Taufiqurrahman El-Battangany
Taufiqurrahman El-Battangany Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Taufiqurrahman dilahirkan di bumi Battangan pada tanggal 19 juli 1995. saat ini ia sedang menyelesaikan jenjang pendidikannya di MTs. Nasy'atul-muta'allimin.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rupa-Rupa Itu Ternyata Pura-Pura

3 Juni 2011   09:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:55 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari berbagai rupa yang engkau perlihatkan pada sejuta mata

ternyata semuanya adalah pura-pura.

Tak mudah orang bedakan antara rupamu dengan pura-puramu

Sebab rupa yang selama ini lara menjadi gembira

ketika terhipnotis oleh pura-puramu yang berupa-rupa.

Bahkan elang yang seringkali menentang

sempat terkesimak mendengar kata-katamu yang juga pura-pura.

Rupamu tak pernah lepas darin pura-puramu

Sehingga menjadikan rupamu indah

seindah purnama

harum seharum mawar

menarik semenarik bintang.

Namun hatimu jelek sejelek serigala

busuk sebusuk bangkai

dan menjijikkan melebihi kotoran babi

Di mataku, kau ini hanyalah bangkai

dan hatimu lebih busuk daripada bangkai

Dan kini,

semuanya sudah tahu bahwa kau sedang berpura-pura.

Rupa yang kau percantik selama ini hanyalah kepalsuan

sebab substansimu tak secantik rupamu

dan tabir penutup kebohonganmu itu

telah terbakar oleh api dendamku

hingga cacatmu terlihat oleh diriku

dan jagad raya ini.

Hai rupa…!

Sampai kapan kau akan terus berpura-pura

pada purnama yang telah menggenapkan malammu

pada api yang telah membakar habis topengmu

dan pada diriku yang menggenggam pita suaramu.

Padahal bamgkai yang kemarin engkau kubur

kini baunya menyeruak hingga belahana dunia

Apakah kau akan menguburnya lagi…?!

Ah, sudah aku bosan dengan pura-puramu yang berupa-rupa

Gapura, 03-06- 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun