Mohon tunggu...
Joselito Poulli Lucianno
Joselito Poulli Lucianno Mohon Tunggu... Penulis -

Petarung Hidup, Pejuang Takdir, Penyebar Cinta

Selanjutnya

Tutup

Money

El Sosioso, Tempat Nongkrong dan Inspirasi

7 Oktober 2017   03:29 Diperbarui: 7 Oktober 2017   03:29 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karna kurangnya jam terbang dan minimnya dana kami memutuskan untuk terjun langsung menjaga dan melayani pelanggan di El Sosioso, dimana semua yang terlibat disini diharuskan bisa masak,bisa melayani pelanggan, dan bisa menjadi kasir. Sehingga tidak ada lagi ketergantungan satu sama lain.

El Sosioso resmi dibuka 8 hari setelah lebaran, sengaja tidak kami umumkan besar-besaran. Hanya sebatas media sosial. Agar kami bisa mengantisipasi pembeli. Dimana restoran-restoran lain berharap pembeli yang membludak kami justru berharap sebaliknya, karena masih belum percaya diri.

Hari pertama dipenuhi dengan saudara-saudara dan teman-teman yang ingin memberikan support dan dukungan, ada pula yang memang sengaja datang karena penasaran dengan suasana dan makanan yang kami sediakan.

Tak disangka semakin siang pelanggan (walaupun masih teman-teman & keluarga) datang membludak dan suasana tidak terkendali. Ada lah satu menu baru selesai 24 menit, Hot dog dengan sosis yang dingin, ada pula Mash Potato yang keras dan garing pada menu Steak Sosis, ada pula satu orang pelanggan dengan 11 bon.

Tak berhenti disitu, piring kotor menumpuk dimeja pelanggan, gelas habis, air mati sehingga harus membawa ember berisi air dari luar.

Kami bersyukur saat itu pelanggan adalah teman-teman dan keluarga kami sehingga mereka pun memaklumi bahkan memberikan semangat.

koleksi pribadi
koleksi pribadi
El Sosioso sendiri mengandung makna yang sederhana penggabungan dari dua penggal kata, Sosi dikata pertama bermakna Sosis dan So di kata terakhir bermakna Sosial, jadi jika di gabungkan maka arti sesungguhnya adalah .... Makan sosis sambil bersosialisasi (nongkrong).

Secara konsep seendiri kami telah berhasil, karena semua dikerjakan sendiri kami jadi dapat berinteraksi langsung dengan pelanggan, tak jarang pula kami menjembatani antara pelanggan satu dengan pelanggan dimeja lain, mungkin untuk sekedar bertegur sapa. Pelanggan yang semula datang sebagai tamu kini pulang sebagai teman.

Walaupun tak jarang ada beberapa pelanggan yang memang menutup diri.

Sehingga tak jarang banyak pelanggan yang datang kemari bukan hanya bertujuan mencari makanan. Bagi mereka kafe adalah rumah mereka yang kedua.

Kami telah membuktikan sebuah teori bahwa pelanggan datang bukan karena fasilitas kafe tersebut yang lengkap, kami sudah membuktikanya. AC tidak ada, menjelang sore banyak nyamuk, kamar mandi yang berada jauh dan menumpang di rumah Rafi. Namun mereka mau kembali lagi dan bekumpul kembali layaknya keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun