Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemilu 2024: Hindari Gaduh, Perlu Edukasi Publik yang Cerdas

10 Juni 2022   11:25 Diperbarui: 10 Juni 2022   12:12 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kanal Indonesia Hari Ini

Tak sedikit ajang "Deklarasi Kandidat dan Pidato Politik (berbau agama)" berisi hal-hal bersifat provokatif, superioritas dan inferioritas kelompok, perlawanan terhadap pemerintah, bahkan orasi serta narasi anti pluralisme, rasisme, plus sentimen SARA.

Itu semua dibungkus sebagai politik identitas dengan varian-variannya. Pada konteks seperti itu, politisi membangun branding diri (dan kelompok) dengan identitas sentimen perbedaan SARA dan ideologi.

Dengan model seperti itu, maka yang nampak adalah tidak mengedepankan kepentingan bangsa melainkan berebut kekuasaan serta menjerumuskan demokrasi ke dalam titik terendah. Sikon itu, memungkinkan terjadi pengkotakan-pengkotakan sosial, bukan lagi polarisasi dua kutub; dan jika tidak ada penyelesaian, maka berujung pada konflik serta kerusuhan "Pra dan Pasca Pemilu 2024."

Foto Kanal Indonesia Hari Ini
Foto Kanal Indonesia Hari Ini

Perlu Edukasi Politik yang Cerdas

Melihat, merasakan, mengalami riuhnya para (padahal masih bakal calon) kandidat, terutama Capres, dengan model "soft and hard kampanye hitam," yang sekarang terjadi, agaknya perlu diminimalisir, bahkan ditenggelamkan, sebelum membesar. Jangan tunggu lakukan itu, saat masa kampanye resmi selama tiga bulan (akhir 2023-awal 2024).

Selain itu, Pemerintah, dhi. Menko Polkam dan Kemeninfo, KPU, dan Bawaslu, Media wajib dan terus menerus tanpa lelah melakukan edukasi publik tentang keindahan, kehormatan, kesukacitaan demokrasi serta berdemokrasi berdasarkan pilar-pilar pemersatu Bangsa, Negara, Rakyat Indonesia.

Pada konteks edukasi tersebut, sekaligus sebagai proses membangun kesadaran bersama bahwa Pemilu 2024 menjadi momentum menumbuhkan kesadaran partisipasi masyarakat, semakin menyadari pluralisme, kebhinnekaan, dan menerima berbagai perbedaan sebagai "Satu Kesatuan Berbangsa dan Bernegara."

Dengan itu, masyarakat semakin cerdas dan berani menolak anasir-anasir jahat yang mengusung politik identitas dengan varian-variannya pada Pemilu dan Pilpres 2024.

Cukuplah

Dies Natalis LEAP IHI
10 Juni 2022

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun