Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Formula E: Balapan Pemaksaan Kehendak

3 Juni 2022   14:50 Diperbarui: 4 Juni 2022   00:46 7735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lenteng Agung, Jakarta Selatan| Konon, menurut Website yang punya kisah, "Federation Internationale de l'Automobile atau FIA, sejak Tahun 2014 mengadakan Balapan Mobil Listrik yang disebut Formula E.

Balapan tersebut, utamanya, diikuti oleh Negara-negara (di Dunia) yang tingkat pemakaian Mobil (dengan bahan bakar tanpa minyak atau bensin) Listrik cukup banyak, sebagai moda transportasi umum, dan kendaraan sehari-hari.

Makanya, Negara produsen dan pengguna Mobil Listrik berlomba mengadakan Balapan Formula E, dalam rangka meningkatkan produksi, penjualan, dan penggunaan Mobil Listrik; sekaligus kampanyekan mobil ramah lingkungan dan bebas polusi.

Lalu, Bagaimana dengan Indonesia, khususnya Jakarta?

Pastinya, sampai artikel ini ditulis, belum ada Mobil Listrik yang diproduksi massal, apalagi sebagai kendaraan pribadi ataupun transportasi publik. Jadi, masih impian atau pun rencana masa depan.

Hal tersebut, seturut pengakuan Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, Yohannes Nangoi bahwa, "Akhir tahun 2022, peluncuran mobil listrik di Indonesia. Tunggu saja dalam beberapa bulan, kita akan launching." I ya dah Pak Yo, daku dan publik Nusantara menanti hal tersebut.

###

Jelas to. Mobil Listrik di Indonesia, masih impian dan harapan. Tapi, Jakarta punya Obsesi; yaitu Balapan (Mobil) Formula E. Tentu, tujuannya, mungkin, bukan seperti pada Negara-negara produsen dan pengguna Mobil Listrik. Lalu Apa?

Obsesi tersebut begitu hangat sehingga membangun Area Balapan Khusus. Tadinya, mau di seputaran Monas, hingga Pemda melenyapkan ratusan pohon dari sana. Pelenyapan tersebut, mendapat kritik tajam dari masyarakat; sirkuit pun gagal dibangun, walau area Monas terlanjur gundul.

Pemda DKI Jakarta, khususnya Panitia, tidak kehilangan akal. Mereka membangun  E-Prix International Circuit (JEIC), Ancol, Jakarta Utara; agar Balapan Formula E, bisa berlangsung. "Great Work lah."

###

Nanti, besok, 4 Juni 2022, di Jakarta, sehari penuh ada latihan bebas, kualifikasi, dan (tanding) Balapan Mobil Formula E. Luar Biasa. Ini adalah satu-satunya kegiatan Balapan di Bumi, latihah, uji coba sirkuit, kualifikasi, dan tanding hanya pada satu hari. Namanya juga, "Wah, World Record!"

Itulah Jakarta punya kerja! Indonesia, termasuk Jakarta, belum ada Mobil Listrik lalu lalang di Jalan Raya, apalagi pabrik dan showroomnya, tapi "berhasil" mengadakan Event Formula E. Banyak orang bertanya, "Apa tujuannya!?" Jawaban gampang saya adalah, "Tanyakan ke Gubrnur DKI Jakarta!"

Tapi, jika ku-olah-pikir, maka temukan jawaban, yaitu "Formula E sebagai balapan kehendak dan pemuas obsesi!" Ya, apa pun yang terjadi, walau rugi, balapan itu harus berlangsung.

Ya. Di Jakarta, selama durasi pemerintahan Gubernur yang sekarang, harus ada Event Internasional; event yang menjadikan Nama Gubernur terangkat ke/dalam publikasi Media Luar Negeri. Dan, itu adalah "publikasi gratis untuk membesarkan nama." Jelas khan!

Apa mau dikata, sebagian kecil Rakyat Jakarta mendapat suguhan tontonan gratis; tapi tak ada manfaat untuk mereka. "Kuras kali, perbaiki got, atasi banjir, lebih penting dari balapan itu," kata tetangga saya di Lenteng Agung.

Cukuplah!

Opa Jappy | Warga Jakarta Selatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun