Durasi hidup dan kehidupan semua orang (akan) berakhir ketika Hari Kematian. Hari tersebut, umumnya, menyisakan air mata serta tangisan kesedihan pada semua hati. Semua hati yang pernah merasakan kehadiran dan jamahan dari yang meninggal.
Menjalani hidup dan kehidupan sambil mengingat (akan ada) Akhir Hidup dan Kehidupan, tidak bermakna berdiam diri sambil menanti maut menjemput. Melainkan, terus menerus lakukan banyak hal dalam hidup dan kehidupan sebagai bentuk kepedulian serta Keterpihakan pada semua makhluk; terutama manusia dan kemanusiaan.
###
Segenap hidup dan kehidupan Sang Buddha, Pangeran Sidharta Gautama, telah menunjukkan keterpihakan kepada manusia serta kemanusiaan secara utuh, holistik, menyeluruh.
Dan, jika hidup serta kehidupan Sang Buddha, dibandingkan dengan anda, saya, orang lain, maka tak ada apa-apanya. Namun, itu tak bermakna (kita) terpaku pada "ketidak-apa-apa-an" tersebut.
Jadi, jika saat ini, anda dan saya merayakan Waisak atau ikut memberi ucapan Selamat Merayakan Waisak; maka ingatlah bahwa ini adalah saat (kembali) melakukan banyak hal dalam hidup dan kehidupan yang bersifat keterpihakan pada manusia serta kemanusiaannya.
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Semoga semua makhluk di Dunia berbahagia.
Selamat merayakan Waisak 2022.
Â
Selamat Merayakan Trisuci Waisak 2022
Opa Jappy | Indonesia Hari Ini