Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebaran Amarah di Dunia Maya

3 Mei 2022   17:26 Diperbarui: 3 Mei 2022   17:28 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kompas Id

Sukabumi, Jawa Barat | Hari Ini, 3 Mei, Laman Kompas Id mempublikasi sikon gaduhnya Dunia Maya Triwulan I 2022. Ternyata, sikon Dunia Maya masih dan terus menerus penuh dengan tebaran yang bisa menghancurkan eksistensi seseorang maupun komunitas.

Coba perhatikan, juga menurut Kompas Id, pada Triwulan I tahun 2022, terjadi

  1. Gangguan akses internet terutama di kawasan timur Indonesia.
  2. Kriminalisasi terhadap kebebasan berekspresi di ranah digital
  3. Kekerasan berbasis gender online
  4. Serangan digital  saat situasi politik menghangat, yaitu penolakan wacana perpanjangan jabatan Presiden Joko Widodo pada Maret 2022.
  5. Peretasan terhadap Akun Medsos milik para Aktivis


Itu hanya sedikit dari ribuan orasi dan narasi kebencian, rasis, intoleran, dan penistaan agama; termasuk membully dan vandalisme virtual  terhadap Ukrania di Twitter, IG, Tiktok, FB, WA, dan Youtube, serta media news online.

Fakta seperti itu, saya yang tuwir ini, sempat bertanya dalam hati, "Ada apa dengan/di antara Bangsa, Rakyat, dan Negeri tercinta ini?"

Agaknya, semakin ke sini, ketika begitu mudahnya seseorang menggunakan fitur-fitur platform medsos, maka banyak orang (terutama pengguna platform medsos yang mahir) cenderung menjadi pengecut, penakut, penjahat, dan pecundang atau 4 P Online.

Ya. Orang-orang, institusi, kelompok, komunitas, yang termasuk 4 P Online tersebut ketika menanggapi dan berhadapan sesuatu di Dunia Nyata, mereka pura-pura diam, lugu, seakan tak peduli pada semuanya itu.

Padahal, ketika berada di ruang pribadinya, dalam kelompok, serta komunitas (yang sama-sama 4 P Online), mereka membuat sejumlah besar konten yang berisi orasi dan narasi kebencian; bahkan meretas akun medsos milik orang-orang yang mereka tak sukai, benci, dan jadi sasaran  amarah. Setelah itu, mereka sebarkan ke mana-mana, kemudian menjadii gaduh di Dunia Maya dan Dunia Nyata.

Dwi kegaduhan seperti itu, ujung-ujung menimbulkan pertengkaran di area interaksi sosial. Karena, kenyataannya mereka yang menerima sebaran dari 4 P Online, hanya menerima dan percaya begitu saja, tanpa upaya menemukan refrensi atau kebenarannya. Dampaknya? Anda sudah tahu; menggerikan.

Jadi? Untuk menghadapi, bahkan menghilangkan 4 P Online, jalan terbaik adalah melaporkan ke Polisi. Itu saja?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun