Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Serial Lansia: Tips Hadapi Pasca Pandemi Covid-19

20 Maret 2022   11:12 Diperbarui: 20 Maret 2022   11:13 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menolak Lupa

Endemi. Endemi adalah penyakit yang muncul (dan tetap ada) serta menjadi karakteristik di wilayah tertentu. Misalnya, Malaria dan Demam Berdarah Dengue selalu ada di daerah tertentu karena 'dukungan alam yang panas, rawa-rawa, dan lain sebagainya.

Pandemi. Pandemi adalah penyakit yang terjadi serempak dimana-mana, meliputi daerah geografis yang luas (seluruh Negara/benua). Menjadi masalah bersama bagi seluruh warga dunia. Misalnya, doeloe, Typhus, Cholera, Disentri, Influenza; kemudian HIV/AIDS; terbaru, serangan  COVID-19. Penyebaran terjadi tiba-tiba, terkadang cepat, menyebar di antara manusia, lintas komunitas.

Epidemi. Epidemi terjadi ketika suatu penyakit telah menyebar dengan cepat ke wilayah atau negara tertentu dan memengaruhi populasi penduduk, karena terjadi banyak kematian. Misalnya, Ebola di Republik Demokratik Kongo, 2019; flu burung atau H5N1, di Indonesia pada 2012.

Endemik. Istilah epidemik digunakan saat ada infeksi, tetap ada selamanya dalam suatu lokasi geografis. Dalam Artian, adanya virus, bakteri yang 'abadi' pada suatu lokasi geografis; setiap saat, karena sikon tertentu, dengan mudah menyerang setiap orang.

Opa Jappy, Agustus 2021

DOKPRI
DOKPRI

Pasar Minggu, Jakarta Selatan | Pandemi Covid-19 (dan turunannya) segera berakhir; itu pesan positif, walau di beberapa Negara,  tingkat penularan dan kematian masih relatif tinggi. 

Indonesia (termasuk Negara yang) berhasil mengatasi Covid-19 (walau penuh kritik dan sinisme dari kaum oposisi) dan diakui secara Internasional. 

Tapi, kita, anda, dan saya, jangan cepat berbangga hati karena keberhasilan tersebut. Karena, tak terbantahkan, masih ada orang-orang dan komunitas tertentu (di Nusantara) yang tak percaya adanya Covid-19, apalagi ikut dan ikutan prokes plus vaksinasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun