Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Gagal Logika Mayoritas Warganet Indonesia

18 Maret 2022   08:27 Diperbarui: 18 Maret 2022   08:47 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gagal Logika


Fallacy, 'sesat pikir,' bermakna kerancuan pikir yang diakibatkan oleh ketidakdisiplinan pelaku nalar dalam menyusun data dan konsep, secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini juga bisa diterjemahkan dalam bahasa sederhana dengan berpikir 'ngawur.' Mereka yang melakukan sesat pikir, dengan sengaja menyesatkan orang lain; padahal si pengemuka pendapat yang diserang tidak sesat pikir.

Pada konteks itu, orang berusaha memengaruhi khalayak ramai dengan argumentasi-argumentasi yang menyesatkan, dan disampaikan melalui pidato-pidato agar terkesan hebat sebagai orator-orator ulung. Umumnya yang sengaja ber-fallacy adalah orang menyimpan tendensi pribadi dan lainnya.

Mereka yang berpikir ngawur tanpa menyadarinya adalah orang yang tidak menyadari kekurangan dirinya atau kurang bertanggungjawab terhadap setiap orasi, narasi, dan pendapat yang dikemukakan atau disampaikan ke area publik.

Fallacy sangat efektif dan manjur untuk melakukan sejumlah aksi tak bermoral, seperti mengubah opini publik, memutar balik fakta, pembodohan publik, provokasi sektarian, pembunuhan karakter, memecah belah, menghindari jerat hukum, dan meraih kekuasaan dengan janji palsu.

Opa Jappy, Januari 1998

DOKPRI
DOKPRI

LA Terace, Jakarta Selatan | Pernahkah dirimu mengalami debat (Delta dan Virtual) tak berujung, kemudian Silawan, tiba-tiba marah, maki-maki, atau pun menyerang ciri-ciri fisik, ras, keluarga, latar belakang anda, bahkan main ancam?

Jika Ada! Maka Itu adalah Indonesia; tepatnya itulah gaya tetap mayoritas Orang Indonesia Pengguna Medsos. Ya. Itulah "gaya tetap" yang selalu muncul di/pada sejumlah platform Medsos. Tak terbantahkan.

Gaya pengguna Medsos Indonesia seperti itu, jadikan Warganet Dunia menilai bahwa Nitizen Negeri Tercinta ini adalah Terjahat di Dumay. Apa mau dikata, itu fakta. Prihatin.

Semuanya itu bisa terjadi karena banyak hal; dan terutama adalah mayoritas Orang Indonesia masih bergumul dengan Literasi Dasar: Baca, Membaca, dan Kemampuan Menggunakan dan Memahami Bahasa.

Dalam sikon Minim (kasarnya melarat) Literasi dan keterbatasan seperti itu, mereka masuk dan terjerumus dalam diskusi (utamanya secara virtual di Medsos), dan ikut serta ikutan berkomentar (padahal minim pemahaman, pengetahuan, pengalaman), sambil "tunjukkan diri" bahwa aku tahu, bisa, benar, yang lain salah.

Dampaknya jelas. Orang-orang yang "tunjukkan diri" tersebut, umumnya tak mau dibantah dan merasa superior dari yang lain. Nah. Orang-orang seperti itu, jika dibantah maka "Ego Superioritas" tersebut mengemuka, emosi terpancar, dan tak terkontrol sehingga memicu marah/amarah, termasuk ketidaksopanan lainnya.

Akibatnya, menurut  Digital Civility Index dari Microsoft, tingkat kesopanan digital pengguna internet dunia saat berkomunikasi di dunia maya. Netizen Indonesia menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara, alias paling tidak sopan.

Karena marah/amarah itulah kemudian diteruskan dengan komentar yang Ad Hominem, nada ancaman, bahkan nantang duel (Bha bha bha bha). Jika seperti ini, pengalaman saya, pakai metode "Yang Waras Ngalah."

Metode itu memang ampuh; toh tak merugikan siapa-siapa dan energi otak tak terkuras untuk meladeni orang-orang (tak penting) seperti itu. Bagaimana dengan Dirimu?

Agaknya,

"Diam itu Emas dan Diam itu Bukan Lagi Emas," perlu simultan di Medsos Indonesia.

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun