LA, Jakarta Selatan | Sah. Enam Parpol Baru mendapat SK dari Kementerian Hukum dan HAM.
Itu sekaligus bermakna Parpol-parpol tersebut, jika lolos dari verifikasi (Administrasi dan Faktual) KPU, maka ikut bertarung pada Pemilu 2024. Parpol-parpol tersebut adalah
Partai Ummat. Setelah PAN menolak kehendak dan kemauan Amien Rais padaKongres V Partai Amanat Nasional (PAN) 2020, ia dan sejumlah loyalitanya keluar dari partai yang ia ikut dirikan tersebut. Amien kemudian memdeklarikan PU, dan sebagai Ketua Majelis Syuro. Ketua Umum PU, Ridho Rahmadi (menantu Amien).
Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Gelora. Sosok utama di Gelora adalah Anis Matta (Ketua Umum) dan Fahri Hamzah (Waketum). Menurut survei Litbang Kompas pada Oktober 2021, Gelora menjadi partai politik baru yang paling dikenal publik.
Partai Kebangkitan Nasional atau PKN. Partai ini didirikan oleh teman-teman Anas Urbaningrum yang keluar dari Demokrat. Ketua Umum, Gede Pasek Suardika dan Sekjen, Sri Mulyono.
Partai Pelita. Sosok sentralnya adalah Din Syamsuddin, sekaligus Ketua Majelis Permusyawaratan Partai. Ketua, Beni Pramula dan Sekretaris Jenderal, Tantan Taufiq Lubis
Partai Rakyat. Ketum, Arvindo Noviar, masih konsolidasi dan membentuk pengurus di seluruh Indonesia.
Partai Rakyat Adil Makmur atau Prima. Ketum adalah Agus Jabo, mantan Partai Rakyat Demokratik.
Menarik. Beberapa parpol baru itu, muncul dari orang-orang sudah dikenal kiprahnya pada dunia politik Nasional. Antara lain, Amien Rais, Fahri Hamazah, Anies Matta, Gde Pasek, Din Syamsudin. Lainnya, kurang dikenal publik.
Dari jejak digital, menunjukan bahwa para sosok utama pada  parpol-parpol tersebut, dengan semangat menyebut bahwa kehadiran mereka, intinya, sebagai kebutuhan rakyat; dan untuk memperjuangkan aspirasi rakyat. Great.
Kini, setelah ada SK dari Kementerian Hukum dan HAM, tentu terus berjuang agar ada di Provinsi dan Kabupaten/Kota, kantor, anggota, dan lain sebagainya.
Lalu, bagaimana peluang mereka? Itu, bagaimana nanti; jika lolos dari verifkasi KPU dan menjadi Parpol Peserta Pemilu 2024. Namun, jika melihat sejumah info dari Website Parpol dan sebaran orasi dan narasi dari para petinggi mereka, maka, agaknya, yang utama adalah upaya keras untuk mendapat anggota (pemegang KTA).
Paling tidak, parpol-parpol baru tersebut akan memboyong teman-teman mereka di Parpol sebelumnya. Misalnya, Partai Umat dan Pelita akan 'berampasan' dengan PAN; orang-orang PKS akan pindah ke Gelora; Demokrat akan kehilangan para pendukung Anas, dan ngumpul di PKN. Jadi, yang ada hanyalah  siklus mutar-mutar atau orang-orang yang itu-itu juga masuk keluar parpol.
Bagaimana dengan Prima dan Partai Rakyat? Wah, jauh dari perhatian karena tak ada info yang memadai. Kecuali mereka lakukan kegiatan yang membuat dikenal dan mendapat perhatian rakyat.
So, monggo dudul manis, menanti dan lihat perkembangan.
Cukuplah
Opa Jappy | Indonesia Hari Ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H