Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Serial Lansia: Waspada agar 'Tidak Pergi' Bersama Covid-19 dan Omicron

22 Februari 2022   10:59 Diperbarui: 20 Maret 2022   11:35 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Risiko Kematian Akibat COVID-19, sesuai kelompok umur

  1. 0-10 tahun 1%
  2. 10-19 tahun 0,2%
  3. 20-29 tahun 0,2%.
  4. 30-39 tahun 0,2%
  5. 40-49 tahun 0,4%
  6. 50-59 tahun 1,3%
  7. 60-69 tahun 3,6%
  8. 70-79 tahun 8%
  9. 80+ tahun 14,8%

Pasien usia 70-79 tahun, yang memiliki risiko kematian 8%, jika memiliki riwayat penyakit jantung, risiko kematian sekitar 10%; Penderita diabetes, risiko kematian sekitar 7%, (Kompasiana, Maret 2020).

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

RSDUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan | Sekali lagi, walau anda sudah bosan baca, tentang Covid-19 (dan turunannya). Setelah mengalami penurunan, kini, trendnya menaik, Covid-19 + Omicron atau Co-Om kembali menyasar ke mana-mana dengan liar, dan nyaris tak terkendali.

Resiko akibat terpapar Co-Om (hingga pergi ke Alam Baka) tetap sama; bahkan pada mereka yang sudah divaksin (tapi lupa diri serta over PD hingga abaikan prokes termasuk kenakan masker), usia produktif, anak-anak hingga lansia.

Faktanya, sejumlah data menunjukan bahw tinggkat 'kepergian bersama' Co-Om terjadi atau alami percepatan tergantung pada riwayat  penyakit yang sudah dimiliki sebelumnya. Misalnya, jantung, diabetes, atau masalah paru-paru; penyakit-penyakit yang, umumnya, menunjukkan aksinya ketika seseorang memasuki usia lanjut.

Juga Fakta, saya bertemu banyak orang di area publik, yang tak kenakan masker; ketika bertanya alasannya, mereka menjawab bahwa, "Telah dua kali Vaksin!" Lho.

Agaknya, mereka berpikir bahwa Vaksinasi Anti Covid-19 (dua kali plus booster) sebagai 'obat kuat penolak bala Co-Om.' Sehingga langsung glorifikasi serta bebas merdeka tanpa memperhatikan prokes.

Sebagai Lansia Mandiri, saya, dan sesama jenis, yang harus keluar rumah untuk (sarapan, makan siang dan malam) tentu saja menjauhkan diri dari orang-orang tersebut.

Selain itu, untuk lansia, walau sudah 2 atau 3 kali mendapat vaksin, ada baiknya tetap ada di/dan sekitar rumah serta rajin laksanakan prokes; uga, jangan ikutan glorifikasi bebas Co-Om. Sebab Co-Om menyerang dengan cara tak terduga.

Akhir kata, walau sudah vaksin, tetap waspada terhadap Co-Om, agar tidak pergi ke Alam Baka sebelum waktunya.

Cukuplah

Nantikan Serial Lansia Berikutnya

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun