Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Serial Lansia: Mata dan Kacamata

15 Februari 2022   15:56 Diperbarui: 20 Maret 2022   11:33 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi


Joey, Jakarta Selatan | Penurunan fungsi anggota tubuh pada lansia, adalah suatu kepastian. Namun, tak semua lansia menerima dan menikmati kepastian tersebut; tak apa lah, namanya juga usaha.

Salah satu organ tubuh, pada lansia, yang mengalami penurunan fungsi tersebut adalah mata. Penurunan fungsi mata umumnya bersifat alami dan karena penyakit. Hal tersebut antara lain

Rabun Tua. Umumnya mereka mengalami rabun tua atau presbiopi. Ingat, rabun tua bukan penyakit, melainkan penurunan kemampuan mata ketika melihat dekat, jauh, ruang remang-remang, ataupun cahaya yang sangat menyilaukan mata. Hampir semua lansia mengalami rabun tua, apalagi mereka yang pada masa mudanya memperhatikan kesehatan mata.

Katarak. Ada pendapat bahwa katarak bukan penyakit dan sebaliknya. Katarak merupakan lapisan berwarna putih buram yang menutupi lensa mata. Pada tahap tertentu, katarak mengganggu masuknya cahaya ke mata sehingga membuat lansia sulit melihat.

Selain itu, lansia (bisa) mengalami nyeri di sekitar  mata, mata kabur akibat diabetes, dan 'mata kering,' sehingga mata mudah lelah, penglihatan kabur, dan mata merah, serta infeksi mata.

Tips

Jelas. Penurunan fungsi mata pada lansia, tak semuanya merupakan penyakit atau akibat kuman dan virus. Jadi, lansia bisa 'menaikkan kembali' fungsi tersebut, antara lain dengan kaca mata. Perhatikan hal-hal berikut,

Gunakan Kacamata untuk baca/membaca, menulis, depan komputer, hp, dan sebagainya. Gunakan kacamata yang tepat ukuran (umumnya, sekarang, di setiap Toko Optic sudah ada alat ukur lensa untuk kacamata yang akurat).

Paling bagus gunakan kacamata dua lensa (seperti saya) untuk memperjelas benda jauh dan dekat. Plus lensa progresif untuk meredam 'kelebihan radiasi cahaya' ke mata (misalnya dari hp dan komputer).

Gunakan Kacamata dari Bahan yang Tidak Mudah Pecah Berkeping-keping. Saat ini, walau disebut kaca (untuk) mata, tapi banyak kacamata terbuat dari bukan kaca. Kacamata yang tak mudah hancur untuk menghindari lansia terbentur, jatuh, jalan nabrak tembok (maklum sudah tua), jika kacamata pecah, maka tidak merusak atau menusuk bola mata.

Gunakan frame yang terang atau bisa memantulkan cahaya (jika gelap), mengingat lansia terbangun saat tidur malam (kamar gelap), yang pertama ia/mereka cari adalah kacamata. Frame yang memantulkan cahaya, memudahkan lansia.

Lekukan belakang kacamata (untuk lansia) lebih bengkok hingga menekan telinga. Ini agar tak mudah lepas dan jatuh, jika lansia aktif gerak, menunduk, ataupun gendong cucu.

Jika lansia (mau) ganti kacamata, rata-rata 3 tahun pemakaian, maka sangat baik di/pada Toko Optic langganan (saya seperti itu). Karena, umumnya mereka mempunyai 'rekab kacamata' yang dibeli/tukar oleh konsumen.

Cukuplah
Nantikan Serial Lansia Berikutnya

Opa Jappy
Pegiat Literasi Publik
Indonesia Hari Ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun