Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Serial Lansia: Suami Puber Kedua, Isteri Menopause, dan Menyikapinya

22 Desember 2020   12:18 Diperbarui: 30 Januari 2022   10:47 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selalu Ada Teman | Dokumentasi Pribadi

Ringkasnya, ciri khas ODM adalah (i) laki-laki dan perempuan (yang mulai dan telah menjadi) ODM, (ii) suami ada dalam usia emas, isteri mulai menopause, (iii) dingin  rangjang; lalu apa yang harus dibuat agar semuanya menjadi normal atau biasa-biasa saja alias tanpa gejolak interaksi antar keduanya? Caranya, hanya sederhana, yaitu kembali ke cinta atau kasih mula-mula; ketika keduanya masih remaja, waktu 'memulai membangun interaksi puluhan tahun sebelumnya.'

Kembali ke cinta atau kasih mula-mula itu lah yang bisa menjadikan semua 'gejolak PK,'  jika ada sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja. Bahkan, saat ODM, walau keduanya, suami isteri tersebut, kemampuan fisik dan daya tarik sesualitasnya menurun, bukan merupakan penghalang untuk kembali mesrah seperti pada masa muda. Toh, pada masa ini, mereka tak lagi mikirkan untuk 'membuat adik baru,' melainkan relaksasi dan puncak kemesraan. Dan, apa pun itu, walau dingin sekalipun, isteri perlu menjaga dan mengikuti keinginan suami, sebagai upaya 'jaga dia' sehingga tak mencari serta menemukan di tempat lain.

Hanya dengan cara seperti itu, pasangan suami isteri atau siiapa pun, melihat Puber Kedua sebagai gejala biasa pada Orang Dewasa Madia atau ODM; gejala biasa yang tidak perlu heboh dan dijadikan malapetaka hidup dan kehidupan. Selain itu, durasi PK hanya sesaat atau lama, itu pun terjadi jika 'suami' seringa dibiarkan sendiri, sepi, dan kesepian pada area publik. So, jangan biarkan ia sendiri; temanin dia, sehingga ketika ia 'kambuh PKnya' maka diri anda, sebagai isteri, sebagai jawaban dan sasaran yang tepat. Monggo uji coba.

Cukuplah

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun