Pengantar
Beberapa Hari terakhir Jagad Maya Nusantara ramai dan diramaikan dengan 'Hipoxia' atau Hipoksia. Sayangnya, sebaran di Medsos tersebut cenderung menyesatkan karena muncul dari ketidakpahaman. Bahkan ada Nitizen menyebut, "Setelah Corona, Terbit Hipoxia;" ia (mereka) pahami hipoksia sebagai penyakit (baru) yang muncul beriringan dengan 'Terpapar Covid-19.' Pemahaman yang keliru seperti itu, bisa bedampak pada 'Menjadi Terpapar Covid-19, tanpa disadari,' atau bahkn ambruk akibat serangan Corona.
Memahami Hipoksia
Hipoksia berawal dari Hipoksemia; hipoksemia adalah kadar oksigen di dalam atau pada darah rendah; atau, sering disebut kekurangan oksigen. Jadi, Hipoksia merupakan istilah (pada Dunia Medis) untuk menyebut kekurangan atau rendahnya kadar oksigen (bersih) dalam darah
Penyebab Hipoksia. Ada sejumlah kejadian (yang dialami seseorang) sehingga disebut Hipoksia atau kekurangan kadar oksigen dalam darah. Hal-hal tersebut antara lan:
Berada (lama) dalam ruangan tertutup; terjebak di kebakaran atau dalam gedung yang terbakar; dalam balutan asap tebal (misalnya akibat sampah terbakar atau pun kebakaran hutan); lama berada di tempat yang bersih (sangat) dingin; tenggelam atau lama berada di dalam air; lama berada di ketinggian.
Keracunan; keracunan sianida atau keracunan COÂ (karbon monoksida (misalnya asap knalpot); juga karena keracunan obat.
Penyakit (pada/dalam tubuh); misalnya gangguan paru-paru dan saluran pernapasan, bronkitis, hipertensi, kanker paru, gagal jantung, jantung koroner, anemia, perdarahan yang berlebihan.
Tipe-tipe Hipoksia
- Hipoksia hiposik disebabkan kurangnya oksigen di dalam darah
- Hipoksia histotoksik, disebabkan jaringan tubuh yang tidak dapat menggunakan oksigen yang tersedia
- Hipoksia metabolik, disebabkan lebih banyak oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh daripada biasanya
- Hipoksia stagnan, disebabkan oleh kurangnya aliran darah
- Hipoksia anemik, disebabkan kurangnya kadar hemoglobin dalam sel darah merah.
Gejala-gejala hipoksia: Napas menjadi cepat, Sesak napas, Detak jantung menjadi cepat atau sebaliknya menjadi lamban, kulit, kuku, dan bibir berwarna kebiruan atau justru berwarna merah, Lemas, Linglung atau bingung, Hilang kesadaran, Berkeringat, Batuk, Sulit bicara; serta tiba-tiba pingsan.
Hipoksia sebagai Gejala OTG Covid-19
OTG Covid-19 umumnya beraktivitas seperti biasa, tidak menunjukan gejala penyakit (karena serangan Covid-19), sikon diri nyaman dan aman. Ia atau mereka tetap aktif atau berada di area terbuka, ruangan, tempat kerja dan lain sebagainya.
Nah. Pada sikon seperti itu, (misalnya pada area terbuka atau pun tertutup) jika tiba-tiba terlihat gejala hipoksia (lihat gejala-gejala di atas), maka ada kemungkinan ia (mereka) terpapar Covid-19, dan telah akut. Sebab Covid-19 menyerang saluran pernapasan, sehingga mengurangi jumlah oksigen yang diserap paru-paru.
Apa yang Harus Dilakukan?
Sekali lagi, orang atau seseorang yang terjangkit Covid-19, tidak terduga; siapa pun bisa dan terjadi di semua tempat atau area terbuka serta tertutup.
Dengan itu, pada semua area, bisa saja terjadi, tiba-tiba ada orang ambruk (dan) diikuti tanda-tanda hipoksia. Jika terjadi seperti itu, maka perhatikan hal-hal berikut,
(i) jangan cepat-cepat mendekat dan menjamah tubuhya untuk menolong,
(ii) tetap pakai Masker dan bungkus tangan dengan kain atau pun pelastik
(iii) usahakan menaruh benda lembut ke arah kepalanya, agar tidak terbentur benda keras
(iii) jangan berikan pertolongan pertama dengan berhadapan langsung pada area wajah atau pun organ hidung dan mulut
(iv) jangan berikan bantuan pernapasan dari mulut ke mulut; berikan minyak angin atau kayu putih di area hidung
(v) jika pada ruangan tertutup, buka semua pintu dan jendela, matikan ac, kosongkan ruangan, biarkan ditangani oleh satu dua orang dengan protokol kesehatan; setelah itu, ruangan disemprot, baru dipakai lagi
(vi) segera telpon Rumah Sakit terdekat
Selain hal-hal di atas, jika anda berdekatan dengan orang yang ambruk karena terpapar Covid-19, segera cuci wajah, bersihkan area hidung dan mulut, basahi rambut (jika tak gunakan jilbab), selanjutnya pulang rumah dan mandi. Bersamaan dengan itu, minum obat anti radang tenggorokan, dan juga minum minuman panas.
Mari Waspada dan Disiplin untuk melenyapkan Covid-19 dari Bumi Nusantara.
Cukup lah
Opa Jappy | Indonesia Hari Ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H