Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tidak (Ada) Salib di Logo Tersebut

15 Agustus 2020   19:07 Diperbarui: 17 Agustus 2020   18:08 3822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Jakarta News


Catatan I: Tentang Logo


'Logo' merupakan gambar atau sekadar sketsa yang mengandung atau mencerminkan arti tertentu. Logo umumnya dimaknai sebagai 'mewakili' sesuatu; misalnya perusahaan, daerah, organisasi, produk, negara, lembaga, dan hal lainnya; populis, serta mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya

Catatan II: Logo HUT Kemerdekaan RI 75

Dari berbagai sumber digital, maka makna Logo HUT Kemerdekaan RI 75, antara lain

  1. Bagian atas angka 7, memiliki arti kesetaraan untuk kesejahteraan dan keadilan yang sama bagi seluruh rakyat Indonesia.
  2. Bagian badan angka 7, melambangkan progres kerja dinamis untuk hasil optimal, tanpa menjadi luru dan kaku.
  3. Bagian badan angka 5, bermakna progres terus menerus yang nyata, serta selalu memperbaiki dan mengejar target.
  4. Simbol perisai, melambangkan kesatuan Indonesia; Indonesia sebagai negara yang mampu menjaga dan mengamankan bangsa, memperkokoh kedaulatan, persatuan, dan kesatuan.

Semuanya bermakna fokus, kemajuan, global, merata, kokoh, progres, efisien, gotong royong, maritim, dan berkembang; serta komitmen dan nilai luhur Pancasila.

Hal-hal di atas, hanya bisa dipahami, jika anda pahami melalui cara berpikir Nasional, Kebangsaan, Normal, dan Waras. Tapi, jika berpikir dengan cara pikir sebaliknya, maka semua makna dan pemaknaan di atas, tidak terjadi.

Ikon-ikon Salib | Dokumentasi Perional Tikurante
Ikon-ikon Salib | Dokumentasi Perional Tikurante
Lenteng Agung, Jakarta Selatan | Kini, saya persempit cara pandang; cara pandang seperti sejumlah orang yang menyatakan bahwa ada salib di balik Logo HUT Kemerdekaan RI 75.

Sebagai (i) seorang Kristen, turunan dari Seseorang yang menjadi Kristen pada tahun 1700an di Rote, NTT, tentu pola pikir, nilai-nilai, serta gaya hidup dan kehidupan Kristen telah mengalir serta campur-baur dalam tubuh saya.

Juga, (ii) dengan latar pendidikan setelah SMA pada dari Empat Kampus yang berbeda di bidang Matematika, Komunikasi Sosial, Filsafat, serta Teologi (dari Dua Warisan Teologis yang sangat berbeda), tentu ini bukan sombongkan kemampuan intelektual, (iii) mampu membaca makna di balik simbol-simbol, ikon, lambang, orasi, dan narasi agama dan keagamaan; (iv) termasuk memahami teks Kitab Suci dengan pendekatan Hermeneutika.

Nah. Dengan latar seperti di atas, dengan mudah, tentu, bisa 'menangkap' dan menemukan makna di balik Logo HUT Kemerdekaan RI ke 75; paling tidak, saya bisa menemukan ikon salib yang tersirat pada logo dan poster tersebut. Sayangnya, pertama-tama, hal tersebut tidak ada atau tak ditemukan.

Tapi, saya tidak puas. Kemudian, saya melakukan pendekatan melalui 'Teologi Simbol' atau cara-cara pemberitaan Injil melalui simbol-simbol sejak Abad Pertama hingga Sekarang.

Ternyata, semua gambar, sketsa, ikon pada Logo HUT Kemerdekaan RI ke 75, tidak satu pun berhubungan dengan ikon-ikon yang pernah dipakai/ada pada Komunitas Kristen, Katolik, dan Yahudi sejak Sebelum dan Sesudah Masehi.

Lalu, mengapa ada penilaian bahwa pada Logo HUT Kemerdekaan RI ke 75 mengandung unsur-unsur salib di dalamnya? Jawabannya, hanya ada pada mereka yang menilainya. Tapi, apa dasar dan model pendekatan sehingga mencapai simpulan seperti itu?

Agaknya, ini cuma agak, bukan suatu kepastian, simpulan bahwa 'ada salib dalam' Logo HUT Kemerdekaan RI ke 75, muncul dari

  1. Ketidakmampuan membaca dan memaknai makna, simbol, lambang, dan ikon-ikon agama serta keagamaan.
  2. Kecurigaan dan ketakutan (yang sangat berlebihan) terhadap segala sesuatu bisa mengganggu kualitas iman seseorang.
  3. Kurang piknik di/pada area lintas iman dan agama sehingga hati, pikiran, roh, jiwa, dipenuhi dengan cara berpikir sempit serta dangkal.
  4. Ketidakmampuan membina spiritual umat agar mencapai kedewasaan iman; sehingga menjaga iman umat dengan cara menyampaikan orasi dan narasi ketidaksukaan terhadap mereka yang berbeda iman.

Cukuplah.

So, jika ada yang 'menemukan salib' dalam Logo HUT Kemerdekaan RI ke 75, maka saya sangat bersyukur dan berterima kasih. Sebab mereka berhasil menghubungkan sesuatu yang tidak ada hubungannya.

Dan, dengan itu, menambah cakrawala berpikir saya bahwa ada orang (dan kelompok) yang menjadi pemerhati segala sesuatu (yang bersifat lintas iman) dan dimaknai sebagai 'Lambang Kristen dan Katolik.' Dengan itu, para praktisi 'Teologi Lambang,' tak perlu lelah 'menciptakan' lambang baru, sebab sudah terbantu.


Dokumentasi Jakarta News
Dokumentasi Jakarta News

Dirgahayu Republik Indonesia

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun