Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengontrol Anak Bermain Gawai, Apa yang Dikontrol?

7 Juni 2020   19:31 Diperbarui: 7 Juni 2020   19:59 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentang Game

'Game (dari Bahasa Inggris)'  yang telah 'menjadi' Bahasa Indonesia; game dimaknai sebagai permaianan elektronik; dilakukan atau dimainkan dengan menggunakan (i) perangkat elektronik, misalnya komputer, televis, laptop, telepon genggam, dan lain sebagainya tanpa akses internet atau offline, (ii) perangkat elektronik ditambah akses internet atau online. 

Umumnya, game dirangcang agar mudah dimainkan (orang bermain), gampang diakses, serta untuk semua renatang usia; di samping itu, game juga memiliki tingkat atau level kesulitan mudah hingga tinggi. 

Juga, agar mendapat perhatian pengguna atau mereka yang bermain, maka para perangcang game melakukan berbagai terobosan atau pun inovasi, antara lain;

(i) desain yang indah dan terlihat 3 dimensi atau semirip mungkin dengan gambaran asli, misalnya alam, manusia, binatang, dan lain sebagainya, 

(ii) tingkat kesukaran dan kerumitan yang berjenjang, dari rendah hingga tinggi, 

(iii) memancing atau membangkitkan 'emosi' pemain agar tampil sebagai pemenang,

(iv) membangkitakan keingintahuan atau pun mengetahui bagaimana akhir 'cerita atau missi' para tokoh yang ada pada game.

Karena bisa membangkitkan keingintahuan, emosi, semangat menemukan hal-hal baru, maka game pun, bisa difungsikan untuk berbagai kebutuhan. Misalnya, (i) hanya, sekedar, permainan, (ii) edukasi, latihan, penjelajahan, uji coba, (iii) stimulasi, (iv) judi, (v) berbayar, (vi) pertandingan virtual, (vi) bisnis, (vii) olahraga, dan lain sebagainya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Lenteng Agung, Jakarta Selatan | Sejak kapan anda dan saya memiliki komputer, laptop, atau pun hp atau terbiasa dengan benda-benda tersebut?  Masih ingat? Ya, sejak waktu itulah, anda dan saya mulai mengenal game, yang pada awalnya hanya bermain offline. 

Namun, seiring dengan perkembangan tekhnologi dan mudahnya mengakses internet, maka 'bermain game' pun semakin bervariasi, jumlah, jenisnya, serta tingkat kemudahan dan kesukarannya.

Jika 'doeloe' ketika game masih 'bermodalkan kepingan cd' maka sekarang sudah menjadi bagian atau fitur pada komputer, laptop, dan hp, bahkan mudah menambah game ke perangkat tersebut.

Tapi, di balik kemudahan mendapat (menambah dan menghapus) game tersebut, juga mendatangkan atau pun menimbulkan kecanduan pada para pemainnya atau gamers. Dan selanjutnya, kecanduan tersebut, bisa menjadi 'game adict' dan menjurus pada gangguan kejiwaan. 

Ciri kecanduannya mudah terlihat, yaitu ketika seseorang, misalnya anak-anak, melupakan hal-hal penting pada hidup dan kehidupan (misalnya makan, minum, tidur, belajar, dan lain sebagainya), hanya karena asyik bermain game; bahkan durasi waktu dirinya hanya diisi dengan bermain game. Itulah salah satu sisi negatif dari games, di samping banyak kebaikan di dalamnya.

Melihat fakta tersebut, maka jika dirimu diriku telah 'mempercayakan' pada super boy dan super girl kita, anda dan saya, bermain game, maka ada baiknya memperhatikanhal-hak berikut,

Memilih Jenis Game; ada ribuan game(offline dan online) yang disediakan secara gratis atau berbayar, di perangkat komputer dan hp, namun tak semua cocok dengan anak-anak, abg, atau remaja. 

Oleh sebab itu, orang dewasa, misalnya kaka atau pun ayah-ibu, wajib mengenal 'detail product' game; cari dan sesuaikan dengan usia dan tingkat pendidikan mereka.

Hindari Game yang Kontraversial. Tidak sedikit game, jika diperhatikan secara detail, misalnya gambar, tanda, ikon, dan lain-lain bisa menimbulkan salah mengerti, atau bahkan dihubungkan dengan simbol-simbol keagamaan. Hindari game yang seperti itu. Termasuk hindari game yang penuh 'darah berdarah,' pembasmian manusia, teror, kekerasan, rasis, dan sejenisnya.

Perhatian dan Perhatikan Emosi Anak-anak. Menyangkut pengaruh game terhadap emosi anak-anak, bisa dilihat dari/ketika mereka pra-bermain, selama bermain, dan setelah bermain, lihat artikel ini, Emosi Anak dan Game Online

Perhatikan Durasi Bermai. Salah satu penyebab kecanduan game adalah tidak memperhatikan waktu atau lamanya bermain. Oleh sebab itu, orang dewasa harus benar-benar tegas dan keras tentang waktu bermain game. Berikan kelonggaran pada hari akhir pekan dan hari libur; namun ketat pada waktu hari-hari sekolah atau belajar

Jadi Lawan Tanding. Ada sejumlah game, offline dan online, yang bisa serta biasa dimainkan oleh lebih dari satu orang. Pilih lah game seperti itu, dan ajak super boy dan super girl anda untuk sama-sama bermain, berikan mereka menang dan juga kalah. Hal-hal seperti itu bisa anda pakai untuk 'ngintip' game-game yang pernah mereka mainkan, dan juga interaksi dengan mereka.

Dan lain-lain, anda bisa isi sendiri.

Dari semuanya di atas, seketat apa pun 'rule dan role' yang anda dan saya, berikan ke super boy dan super girl kita, bisa saja mereka abaikan atau langgar. Oleh sebab itu, untuk menghindarinya maka langkah terbaik adalah meningkatkan kualitas interaksi tanpa game; misalnya bercerita, olah raga ringan, jalan-jalan, piknik, dan lain sebagainya.

Opa Jappy | Opanya Nuel dan Ben

Indonesia Hari Ini

Artikel Terkait

Emosi Anak dan Game Online

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun